tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa doa dalam shalat Tahajud tidak selalu dikabulkan oleh Allah SWT.
Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa benda mahal dalam rumah ini dapat membuat seorang mukmin bisa masuk golongan doa shalat Tahajud tidak pernah diterima oleh-Nya.
"Barang kali, mohon maaf, kita akan termasuk golongan yang mungkin bukan hanya tertunda tapi boleh jadi termasuk yang ditolak doanya," ujar Ustaz Adi Hidayat dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Minggu (13/10/2024).
Ilustrasi pria menangis saat mengetahui doa shalat Tahajud tidak terkabul jika benda mahal masih di rumah. (Kolase Pixabay & iStockPhoto)
Dari Surah Az-Zariyat Ayat 18 menjadi dalil Al-Quran bahwa doa paling manjur dilantunkan pada waktu shalat Tahajud, Allah SWT berfirman:
وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
Artinya: "Dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah)." (QS. Az-Zariyat, 51:18)
Pendakwah kelahiran asal Pandeglang, Banten tersebut menyebut bahwasanya prinsip doa pada waktu shalat Tahajud diijabah oleh Allah SWT.
Hal ini berkaitan dengan anjuran doa yang diterangkan dalam dalil Al-Quran di atas.
"Karena prinsip doa itu seharusnya terkabul, tapi ada orang-orang tertentu yang tatkala meminta, Allah tidak akan mengabulkannya sepanjang hidupnya kalau masih dalam keadaan begitu," katanya.
Ustaz Adi Hidayat menuturkan selama masih mendekati larangan dari-Nya maka doa yang diucap sampai menangis tidiak pernah dikabulkan oleh Allah SWT.
Misalnya barang-barang atau benda mahal yang bersifat haram masih berada di rumah.
"Makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan perangkat yang dikenakannya haram," jelasnya.
"Jadi jangan sampai antum berdoa, sudah menangis tersedu-sedu, disebut nama Allah, dipanjatkan di pertengahan malam tapi pakaiannya haram, makanannya haram, yang dikenakannya haram, bagaimana bisa dijawab itu," sambungnya.
Ada enam benda haram yang menjadi koleksian dalam rumah mempengaruhi doa shalat Tahajud sulit didengar oleh Allah SWT sebagai berikut:
Dari hadits riwayat menjelaskan lukisan yang memiliki gambar memperlihatkan makhluk bernyawa sangat dilarang dalam agama Islam, Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah engkau biarkan gambar makhluk bernyawa kecuali engkau rusak, dan jangan biarkan ada kuburan yang ditinggikan kecuali engkau ratakan." (HR. Muslim)
2. Hiasan patung dalam rumah
Patung tidak boleh menjadi koleksian dalam rumah karena hukumnya bersifat haram karena berpotensi disembah dan menduakan Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk suatu rumah yang di dalamnya ada patung." (HR. Bukhari & Muslim)
Dari salah satu hadits riwayat menerangkan makanan dan minuman diletakkan dalam bejana emas atau perak bisa menimbulkan percikan api di perut, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya orang yang makan dan minum dengan bejana emas dan perak, maka akan gemercik suara api neraka dalam perutnya." (HR. Muslim)
Makanan dan minuman bersifat tidak halal salah satunya daging babi atau anjing dan lainnya, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak akan masuk surga daging yang tumbuh dari makanan yang haram." (HR. Ahmad)
Surah Al-Ma'idah Ayat 90 menjadi dalil Al-Quran menjelaskan obat terlarang dan miras harus dijauhi karena bersifat haram, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْاَنْصَابُ وَالْاَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Ma'idah, 5:90)
Dari dalil Al-Quran melalui Surah Al-Baqarah Ayat 275 menjelaskan harta dari hasil utang riba bersifat haram, Allah SWT berfirman:
اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ
Artinya: "Orang-orang yang memakan (bertransaksi dengan) riba tidak dapat berdiri, kecuali seperti orang yang berdiri sempoyongan karena kesurupan setan. Demikian itu terjadi karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Siapa pun yang telah sampai kepadanya peringatan dari Tuhannya (menyangkut riba), lalu dia berhenti sehingga apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Siapa yang mengulangi (transaksi riba), mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah, 2:275)
"Ingat, doa itu sangat suci, akan berlabuh di tempat yang suci, Allah Yang Maha Suci tidak akan menerima doa itu yang berasal dari yang tidak suci," terang Ustaz Adi.
"Jadi sebelum Antum berdoa, sucikan dulu diri kita, sucikan perangkat kita, apa yang kita kenakan, apa yang kita gunakan," pungkasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more