Gus Ipul tercatat pernah menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Universitas Nasional Jakarta.
Kemudian pada tahun yang sama, ia terpilih sebagai Ketua Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) masa khidmah 1990-1995.
Gus Ipul juga memperdalam ilmu politiknya dari Gus Dur yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Profil Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Salah Satu Calon Menteri yang Dipanggil Prabowo ke Kertanegara (Sumber: PBNU)
Itulah langkah awal Gus Ipul di dunia politik.
Gus Ipul mengawali karir politiknya dengan bergabung Gerakan Pemuda (GP) Ansor, organisasi sayap pemuda NU.
Setelah bergabung dengan GP Ansor, pada tahun 1999, Gus Ipul dipercaya menggantikan posisi Ketua Umum (Ketum) karena pimpinan kala itu, Iqbal Assegaf meninggal dunia.
Kemudian selang satu tahun, Gus Ipul dikukuhkan kembali sebagai Ketum GP Ansor.
Ketika masuk ke senayan, awalnya, Gus Ipul terpilih sebagai anggota DPR Fraksi PDI-P.
Gus Ipul dianggap sebagai lambang aliansi dari Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri.
Namun, saat hubungan Gus Dur dan Megawati mulai menjauh, Gus Ipul memutuskan untuk keluar dari DPR dan PDI-P.
Kemudian Gus Ipul pada tahun 2001 pindah ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Saat muktamar PKB tahun 2002, Gus Ipul terpilih menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) mengalahkan kandidat-kandidat lainnya.
Lalu selang 2 tahun kemudian, Gus Ipul mendapat amanah baru dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) selama 1 periode.
Namun konflik internal yang terjadi dalam tubuh PKB berujung pada pencopotan jabatan Gus Ipul sebagai Sekjen PKB.
Load more