Jakarta, tvOnenews.com-- Ulama Indonesia Syekh Ali Jaber menyampaikan keutamaan shalat dhuha yang salah satu ibadah sunnah sangat dianjurkan.
Secara umum shalat dhuha dipahami sebagai amalan rezeki. Syekh Ali pun mengatakan kalau menjalankan ibadah sunnah pasti mendapatkan keistimewaan dan pahalanya.
Mengingat shalat dhuha itu sunnah, dalam praktiknya ternyata mampu disesuaikan kemampuan masing-masing loh.
dok.kolase tvOnenews.com/Syekh Ali Jaber
Sama halnya dengan amalan baik lainnya, seperti menghafal dan memahami ayat-ayat Al Quran setiap orangnya memiliki kemampuan berbeda-beda.
Salah satunya, menghafal surah Al Ikhlas yang dikenal pendek. Sehingga mudah untuk dibaca dan diingat oleh umat muslim.
Lantas, muncul pertanyaan apakah boleh shalat Dhuha tidak pakai surah Adh Dhuha diganti Al Ikhlas?. Berikut penjelasan Syekh Ali Jaber, dikutip dari YouTube Nashih TV, Rabu (16/10/2024).
Menurut Syekh Ali Jaber shalat dhuha itu sebenarnya sangat mudah dan bisa disesuaikan kebutuhan.
Bahkan shalat dhuha tidak selalu dikerjakan sebanyak delapan rakaat, bisa hanya dengan dua rakaat, lalu salam atau ditambah dua rakaat lagi.
"Shalat dhuha kesempatan tidak harus delapan rakaat, tidak harus enam rakaat, tidak harus empat rakaat," kata Syekh Ali.
Lebih lanjut, Syekh Ali mengatakan persoalan tidak hafal surah Adh Dhuha dan Asy Syam sering menjadi alasan seseorang tidak shalat dhuha.
Padahal dalam praktiknya tidak diwajibkan atau harus dengan kedua surah tersebut. Kendatinya, ia mengajak untuk laksanakan shalat dhuha.
"Dan tidak harus dibaca surat Asy Syam, banyak jemaah curhat kepada saya keluhannya ingin shalat dhuha tapi tidak hafal wasysyamsi wadhuhaha," jelasnya.
Mendengar alasan tersebut, Syekh Ali Jaber tegaskan saat shalat dhuha boleh kok baca surah Al Ikhlas yang dikenal pendek tersebut.
Meskipun diulang-ulang dalam setiap rakaat pakai surah Al Ikhlas, Syekh Ali sebut tidak masalah.
"Walaupun tidak hafal, mohon maaf, hafal Qulhu baca qulhu, rakaat pertama qulhu, rakaat kedua enggak apa-apa qulhu lagi asalkan shalat dhuha terjaga," pesan Ulama Indonesia ini.
Sementara keistimewaan dari shalat dhuha berupa, sarana dzikir anggota badan sampai melancarkan rezeki, memberikan kebahagiaan dan ketenangan hati, membuka pintu rezeki dan mendatangkan kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat, menjadi bentuk syukur kepada Allah atas nikmat hidup yang diberikan, dan menjaga kesehatan tubuh dan memperpanjang umur.
Dikesempatan lain pun, Syekh Ali Jaber menjelaskan soal jumlah rakaat shalat dhuha itu beragam mulai dari 2 sampai 8 rakaat.
Namun, jumlah rakaat shalat dhuha yang afdhol dikatakan 4 rakaat. Sementara waktunya, dia tidak spesifikkan tapi bebas sesuai kebutuhan.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh, atau jam 6.30 jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," pesan Syekh Ali Jaber.
Sehubungan dengan ini, Syekh Ali Jaber juga menyebut shalat dhuha hanya dengan baca Al Fatihah tetap sah hukumnya.
"Shalat dhuha walaupun dengan baca Al Fatihah, sah shalat dhuhanya," terang Syekh Ali Jaber.
"Masa gara-gara tidak hafal Asy Syam tidak shalat dhuha," pesan Ulama Indonesia itu. (klw)
Waallahualam
Load more