tvOnenews.com - Ragnar Oratmangoen yang mempunyai khas sangat religius di Timnas Indonesia mempunyai sisi unik dalam keluarganya.
Djauhari Oratmangun ternyata berprofesi sebagai Duta Besar Republik China dan Mongolia. Paman Ragnar Oratmangoen itu membenarkannya saat melakukan koordinasi suporter Timnas Indonesia di China, Selasa (15/10/2024).
Paman Ragnar Oratmangoen itu mengatur suporter Timnas Indonesia yang hadir langsung dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Pemuda Qingdao, China.
"Kami dari KBRI ada 40-50 orang, mahasiswa Indonesia di Qingdao dan Shandong itu sudah sekitar 350 orang," ujar Djauhari Oratmangun di Metro TV dikutip, Rabu (16/10/2024).
Djauhari membeberkan suporter Indonesia yang hadir. Ia menyebutkan kalau yang datang berasal dari berbagai kalangan telah berkumpul di China untuk menyaksikan Garuda.
Sang paman turut memberikan semangat dan berpendapat tentang keponakannya. Ia mengatakan Ragnar dalam kondisi yang prima sebagai pesepak bola profesional.
Djauhari juga turut mendapat kesempatan bersalaman dengan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong beserta para pengurus PSSI lainnya.
Ia menambahkan dirinya juga menyambangi para pemain lainnya sebelum Garuda berhadapan China.
"Senang sekali pagi ini bersama Maitua Wiwik jumpa ponakan Wak Haji Ragnar Oratmangoen dan pelatih andalan Timnas Indonesia, Bapak Shin Tae-yong," tulis Djauhari dalam Instagram resminya.
Dilansir tvOnenews.com dari Instagram resmi Djauhari, Rabu, paman Ragnar juga ikut menyaksikan ketika Garuda berlaga di tengah ribuan suporter China.
Ia ikut menyaksikannya berada di tribun suporter Timnas Indonesia yang hadir langsung di stadion.
"Indonesia Raya," ungkap Djauhari.
Kemudian, Djauhari turut menyambangi dan memberikan dukungan langsung terhadap para pemain, pelatih dan jajaran lainnya saat di luar ruangan. Meski Garuda harus mengalami kekalahan dari China dengan skor 2-1.
Dari pamannya yang memiliki jabatan tidak biasa membuktikan Ragnar berasal dari keluarga tidak sembarangan selain berbicara berbagai fakta spiritualnya.
Sementara, Ragnar Oratmangoen sering membagikan pengalamannya. Ia mengaku mualaf semenjak usia 15 tahun karena dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya kebanyakan orang Muslim.
Ragnar juga mengaku sangat bahagia bisa bermain sepak bola di lingkungan pemain Muslim. Hal ini mengingat para pemain lokal Garuda rata-rata menganut agama Islam.
"Ini sangat spesial, banyak pemain di tim yang Muslim dan menjadi pengalaman saya yang baru," kata Ragnar di Jakarta.
Ia juga menyenangi suasana tinggal di Tanah Air. Ia menganggap kebutuhan ibadahnya selalu terpenuhi terutama kerap mendengar lantunan suara adzan yang indah.
"Dia yang membantu pemain-pemain (diaspora) lain, sepertinya itu sekitar dua tahun lalu, saya berbincang dengan dia dan membicarakan ketertarikannya untuk timnas," tandasnya.
(hap)
Load more