Simpang Empat, tvOnenews.com - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) Darmansyah mengingatkan umat Muslim agar berhati-hati memperdalam pemahaman agama Islam. Ini berkaitan dengan pihaknya menindaklanjuti penyebaran penyimpangan dilakukan warga negara asing (WNI).
"Umat Muslim harus selalu bersikap kritis dan terus mengkaji persoalan akhir zaman melalui sumber-sumber yang jelas yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah," ungkap Darmansyah di Simpang Empat, Minggu (20/10/2024).
Darmansyah mewakili MUI Pasaman Barat menegaskan umat Muslim menolak penyebaran pemahaman agama Islam yang tidak jelas. Mereka harus mencari sumber dan referensinya agar tidak terjadi pelanggaran hukum.
"Mereka juga meminta aparat untuk proaktif dalam menelusuri pihak-pihak terkait serta mengantisipasi penyebaran dan munculnya pemahaman yang menyimpang," jelasnya.
Ia menyoroti adanya penyimpangan dalam penyebaran nilai agama Islam telah dilakukan oleh tujuh WNA. Orang asing tersebut bernama Osama Altaaf, Nasar dan koleganya saat berbicara sosok Muhammad bin Qosin mengklaim tentang kemunculan Imam Mahdi.
Pemahaman tersebut membuat MUI bertindak secara tegas. Darmansyah pun menjelaskan tentang dua hal menjadi dasar akidah Islam.
Ia menuturkan akidah dalam Islam meliputi sunnah Rasulullah SAW dan firman Allah SWT telah termaktub kebenarannya dalam Kitab Suci Al-Quran.
Ia yang juga mewakili Kementerian Agama (Kemenag) setempat meminta secara tegas kepada masyarakat terkhusus umat Muslim. Mereka diharapkan tidak terpengaruh mimpi khayalan tersebut. Pada dasarnya dalam keyakinan agama tidak bisa membuat rujukan terhadap mimpi.
Sementara, Camat Pasaman Andre Afandi turut memberikan pendapatnya. Ia memberikan imbauan terhadap umat Islam di daerah tersebut agar menggunakan cara lurus dalam memperdalam ilmu agama didasari dengan akidah yang kuat.
Andre memberikan spekulasinya penyimpangan tersebut diduga berkaitan adanya terafiliasi ajaran Syiah. Sehingga segala penyebaran taqiyyah alias berdusta ditargetkan terhadap umat Muslim yang awam dengan pemahaman agama Islam.
"Ini adalah tindakan preventif dan represif agar tidak terjadi tindakan anarki di tengah masyarakat. Warga Pasaman Barat yang menjadi pengikut Imam Mahdi telah meminta maaf kepada seluruh lapisan masyarakat karena telah menimbulkan kegaduhan. Mereka juga berjanji akan kembali ke akidah Ahlussunah wal Jama'ah dan siap dibimbing oleh ulama yang ada di Pasaman Barat," paparnya.
Sebelumnya tujuh WNA diduga telah menyebarkan aliran sesat telah diamankan di Wisma Bancah Tarok, Jorong Kampung Cubadak, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman.
Kantor Kemenag Pasaman Barat juga telah mengadakan gelaran pertemuan klarifikasi pada Jumat (18/10/2024). Hal ini bertujuan proses penindakan percobaan penyebaran paham agama yang telah menyimpang.
Identitas tujuh WNA tersebut yang berhasil diamankan di antaranya berinisial AK (6), MA (1), K (3), Priya Kurji (37), S (8) dari Inggris, Krillan (39) dari Norwegia.
(ant/hap)
Load more