tvOnenews.com - Almarhum Syekh Ali Jaber pernah memahami setiap umat Muslim ingin merasakan keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Mereka mengharapkan pahala besar atas segala amalan diperbuat di kehidupannya.
Almarhum Syekh Ali Jaber membagikan cukup mengerjakan tiga amalan selama di kehidupan. Ulama kelahiran dari Madinah itu meyakini rahmat dan keberkahan langsung didatangkan oleh Allah SWT.
Ia pun merincikan amalan pertama terletak pada pengamalan ayat suci Al Quran. Kebanyakan orang pada era sekarang sulit menjadikan Al-Quran sebagai pedoman di kehidupan mereka.
"Kita harap Allah memberikan keberkahan dalam kehidupan kita, tapi kita ummatul Quran, umat Nabi Muhammad yang kita akui cinta Allah cinta Rasulullah SAW, tapi Al Quran pun kita belum bisa menjadi bahan budiman dalam kehidupan kita," ungkap almarhum Syekh Ali Jaber dikutip tvOnenews.com melalui kanal YouTube MataHati Islami, Minggu (20/10/2024).
Di era sekarang, ada orang yang berusaha mengamalkan ayat suci Al-Quran. Namun, pengamalannya saat membutuhkan di waktu tertentu.
Ia mencontohkan Al Quran sering dibaca saat mereka mengalami perjalanan hidup yang sangat berat. Mereka nantinya akan berlari agar rajin membaca Al Quran.
"Kalau dia takut sama kemiskinan hingga kefakiran, dia akan membaca Al Waqiah. Kalau misalnya sang istri lagi hamil demi mendapat anak yang taat atau anak yang gagah atau perempuan yang cantik, dia membaca (surah) Maryam atau surah Yusuf. Tambah, kalau ada orang yang meninggal, dia baca surah Yasin," terangnya.
Sebaliknya, jika mereka merasakan kehidupannya masih damai. Menurutnya, Al Quran antara tetap dibaca atau sama sekali melupakan kitab suci yang diperjuangkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Tapi kalau tidak ada hubungan dan keperluan, kita tidak baca sama sekali," katanya.
Almarhum Syekh Ali Jaber menyatakan amalan kedua dari pelaksanaan shalat. Ibadah menjadi ujung tombak dalam membantu proses hisab di hari Akhir kelak.
"Senantiasa mereka mendirikan shalat. 'Aqamu' beda dengan 'amilu'. Bukan (hanya) kerjakan shalat, tapi mendirikan shalat, menghargai shalat, mengutamakan shalat, memuliakan shalat," jelasnya.
Pemeliharaan shalat berdasarkan anjuran dari dalil Al-Quran melalui Surah Al Baqarah Ayat 238, Allah SWT berfirman:
حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ
Artinya: "Peliharalah semua shalat (fardhu) dan shalat Wusta. Berdirilah karena Allah (dalam shalat) dengan khusyuk." (QS. Al Baqarah, 2:238)
Menurut almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu, sedekah atau infak tidak akan mengurangi jumlah rezeki seorang mukmin. Meski pada waktu tersebut menunjukkan adanya pengurangan harta.
"Mereka yang senantiasa menyedekahkan sebagian dari rezeki yang diberikan oleh Allah secara terang-terangan maupun sembunyi," tuturnya.
Kendati demikian, ia tiba-tiba memberikan pengakuan secara mengejutkan perihal sedekah. Bagi dirinya berinfak boleh dilakukan terang-terangan meski harus satu kali.
Namun, ia menegaskan sedekah sengaja disembunyikan lebih baik. Itu berguna menghindari potensi riya.
"Dengan tiga hal ini akan Allah berikan karunia. Kalau kita amalkan tilawatul Quran, membaca kitabullah, dan mendirikan shalat, kemudian bersedekah dari setiap sebagian rezeki yang diberikan oleh Allah semampu kita, akan Allah berikan karunia yang luar biasa," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more