Jakarta, tvOnenews.com--Syekh Ali Jaber mengungkapkan adanya amalan rezeki seperti shalat sunnah yang dianjurkan dalam agama Islam. Tentunya mampu memberikan manfaat mempermudah segala urusan dan lancarkan rezeki.
Mengingat siapapun bisa punya masalah hidup yang beragam, salah satunya utang dan seret rezeki. Simak penjelasan lanjutannya.
Syekh Ali Jaber pun menyarankan untuk shalat sunnah ini, karena cukup tepat karena masuk ibadah yang sangat mudah dilakukan setiap hari.
Ibadah sunnah itu shalat dhuha, yang istimewa seperti shalat tahajud. Sebab, keduanya sama-sama memiliki keistimewaan yang sangat dianjurkan, setelah ibadah shalat wajib.
Menurut Syekh Ali dalam pelaksanaannya umum dipahami shalat dhuha terbagi 3 waktu.
Kemudian, untuk jumlah rakaat dhuha itu beragam mulai 2 hingga 8 rakaat atau lebih.
Lantas berapa afdholnya? berikut penjelasan Syekh Ali Jaber.
Dalam ceramahnya, Syekh Ali mengatakan shalat dhuha dikenal amalan rezeki, dan memudahkan segala niat baik, seperti kemudahan dalam bekerja atau masalah hidup.
dok.kolase tvOnenews.com/Syekh Ali Jaber
Ia pun menyampaikan kalau shalat dhuha, disebutkan rakaatnya beragam, mulai dari 2, 4, 6 sampai 8 atau 12 rakaat.
Namun, baiknya Allah SWT shalat dhuha punya kebebasan untuk memilih yang bisa disesuaikan dengan kemampuan.
Dalam penjelasannya, Syekh Ali di YouTube Yayasan Syekh Ali Jaber, dikutip Senin (21/10/2024). Shalat dhuha dilaksanakan di waktu setelah matahari terbit.
"Tapi di waktu matahari terbit tidak boleh langsung shalat dhuha. Waktu saat matahari terbit di waktu jam 4.40 menit dan setelah adzan shalat subuh itu jam 4.50 atau jam 5.00 WIB baru bisa shalat dhuha," jelas Syekh Ali Jaber.
"Jadi harus dijeda 15 menit setelah adzan subuh bisa mulai shalat dhuha. Bisa juga disebut waktu surup," sambungnya.
"Waktunya sejak matahari terbit sampai jelang Dzuhur ya sekitar 11.30 WIB," terang Syekh Ali.
Sementara untuk jumlah rakaatnya, ia jelaskan kembali bisa disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing.
Menurut Syekh Ali Jaber yang dianjurkan shalat dhuha sunnahnya seperti Nabi Muhammad SAW jumlahnya 8 rakaat.
"Sementara untuk jumlahnya yang disunnahkan yaitu 8 rakaat bukan 12. Yang paling sedikit itu 2. Apakah boleh dua rakaat saja?," kata Syekh Ali Jaber.
"Boleh, contohnya karena orang bekerja. Sehingga harus disesuaikan dengan pekerjaan," jawabnya.
Namun, jumlah rakaat yang afdhol menurutnya ialah 4 rakaat. Sementara waktunya, kata Syekh Ali Jaber tidak spesifik karena bisa disesuaikan kebutuhan dan kemampuan.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri pun bisa dibagi bisa habis subuh atau jam 6.30, bisa ke atas jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," terang ulama Indonesia itu.
Sebagaimana, Rasulullah SAW bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim).
Sehingga keputusan untuk berapa jumlah rakaatnya disesuaikan oleh pembaca, info di atas sebagai pendapat dari ulama. (klw).
Waallahualam
Load more