Kendatinya, ia meminta kita untuk mengesampingkan kisah tersebut. Agar mematuhi apa yang ulama katakan saja.
"Sudahlah kita patuh, adapun dia dihukum gara-gara ada salah satu yang meniup apinya Nabi Ibrahim dan sebagainya. ya nggak ada urusannya dalam syariat pun tidak ada hubungannya," ungkap Buya Yahya.
Kemudian daripada itu, kalau para ulama menganjurkan membunuh cicak, karena secara medis ada bakteri di dalam tubuh cicak dan ada kotoran-kotoran yang memang tidak sehat bagi manusia.
"Tentu para ulama meninjau dari sisi medis itu ada beberapa bakteri, ada kotoran-kotoran yang memang tidak sehat bagi orang-orang. Tapi caranya tidak harus pelihara cicak," pesan Pemimpin Ponpes Al Bahjah itu.
Perihal membunuh cicak juga disampaikan dalam hadits riwayat Muslim, terdapat sebuah hadits yang menjelaskan beberapa keutamaan membunuh cicak, berikut:
مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ
Artinya, “Barang siapa yang membunuh cicak sekali pukul, maka dituliskan baginya pahala seratus kebaikan. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala yang kurang dari pahala pertama. Barang siapa memukulnya lagi, maka baginya pahala lebih kurang dari yang kedua,” (HR Muslim).
Load more