Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya berbicara tentang para pewaris perjuangan. Itu berlangsung dalam peringatan Hari Santri Nasional 2024.
"Kita dituntut untuk memantaskan diri sebagai pewaris perjuangan para pendahulu itu untuk berupaya keras menyumbangkan perjuangan sekuat-kuatnya untuk kita sumbangkan kepada bangsa kita," ungkap Gus Yahya di Jakarta dikutip, Selasa (22/10/2024).
Gus Yahya membahas tentang para pewaris perjuangan sebagai momentum PBNU peringati Hari Santri Nasional 2024. Acara tersebut telah berlangsung dalam kegiatan bertajuk Istigasah Kubra Hari Santri di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Senin (21/10/2024).
Gus Yahya juga menjelaskan para santri diharuskan menyumbang baktinya untuk bangsa dan negara. Itu merupakan cara menujukkan eksistensi mereka sebagai generasi masa depan Indonesia.
Kebetulan di Hari Santri Nasional 2024, para santri pun tengah berbahagia. Momentum ini membuat mereka sebagai salah satu generasi yang diproyeksikan untuk memimpin Indonesia.
Mereka juga mempunyai pembekalan ilmu agama dan ilmu pengetahuan dari hasil pendidikannya selama belajar di lingkungan pondok pesantren.
Ini terbukti dari para pewaris yang telah berjasa merebut kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
"Hari Santri, kita gunakan momentum ini untuk menantang diri kita masing-masing, santri-santri zaman now, sudah seberapa ikut menyumbangkan perjuangan bagi cita-cita mulia dari para pendahulu kita," jelasnya.
Sementara, Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar turut memberikan pendapatnya pada momentum Hari Santri Nasional 2024. Peringatan ini diharapkan agar para santri terus meningkatkan mentalnya.
Penguatan mental ini bisa melalui cara para santri kembali mengingat betapa sulitnya para ulama terdahulu berjuang untuk Indonesia. Bahkan mereka sampai bertaruh nyawa agar para penjajah tidak kembali ke Tanah Air.
"Sebagaimana tema Hari Santri yaitu Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan," tuturnya.
Pada momentum yang sama, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU sekaligus menjabat Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf menyampaikan pendapatnya tentang rangkaian Istigasah Kubra.
Menurut Gus Ipul sapaan akrabnya, Istigasah Kubra berkesinambungan dengan kegiatan dalam peringatan Hari Santri Nasional. Penyelenggaraan momentum Hari Santri dilakukan dengan cara desentralisasi bagi seluruh Pengurus Wilayah dan Cabang NU.
Kegiatan Istigasah Kubra mengingatkan perjuangan para santri. Kebetulan salah satu tokoh pendiri NU, KH Hasyim Asy'ari mencetuskan soal Resolusi Jihad sebagai roh perjuangan pada 22 Oktober 1945.
"Mudah-mudahan semua rencana yang sudah kita siapkan lancar, diridhai oleh Allah SWT dan yang paling penting adalah menginspirasi para santri untuk terus berbuat untuk kepentingan bangsa dan negara kita melalui sungguh-sungguh dan serius belajar di lingkungan masing-masing," tandas Gus Ipul.
(hap)
Load more