Ka'bah pertama kali direnovasi di zaman Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS.
Air Zamzam adalah salah satu yang terletak di area Masjidil Haram.
Sejarah munculnya air Zamzam bermula dari kisah Nabi Ismail AS yang kehausan setelah ia dan ibunya Siti Hajar ditinggalkan di Makkah.
Setelah Nabi Ibrahim pergi, lama kelamaan air susu Siti Hajar mengering akibat dirinya kurang asupan makan dan minum.
Nabi Ismail yang masih bayi itu akhirnya mulai rewel karena merasa lapar dan haus. Sebagai seorang ibu, Siti Hajar mencoba mencari cara agar anaknya tidak lapar dan haus.
Siti Hajar mencoba mencari sumber makanan dan air dengan menaiki bukit shafa dan marwah.
Hal itu ia lakukan sebanyak 7 kali. Inilah sejarah dari salah satu rukun dalam melaksanakan ibadah umroh dan haji yang disebut Sa’i.
Kemudian, dalam sebuah riwayat Bukhari, bahwa selagi Hajar berada dalam keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa, Allah SWT mengirimkan pertolongan-Nya melalui malaikat Jibril dan kemudian muncullah air zamzam.
Riwayat tersebut tercantum dalam Hadist Sahih Bukhari: Volume 044, Kitab 055, Hadits 583, berikut isi hadits tersebut.
“Ini adalah kejadian yang mendasari tradisi jemaah haji berjalan antara Safa dan Marwah. Ketika Siti Hajar (r.a.) mencapai bukit Marwa (untuk terakhir kali), ia mendengar sebuah suara, kemudian ia diam dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Ia mendengar suatu itu terus-menerus dan berkata, “Wahai (siapapun engkau)! Engkau telah membuatku mendengarkan suaramu; apakah kamu memiliki sesuatu yang dapat membantuku?” Dan ajaib! Ia melihat satu malaikat di lokasi Zam-Zam, sedang menggali tanah dengan tumitnya (atau sayapnya), hingga airnya memancar dari tempat itu. Ia lalu membentuk tangannya seperti mangkuk, dan mulai mengisi tempat air minumnya yang terbuat dari kulit dengan air menggunakan tangannya, dan air itu lalu mengalir keluar setelah dia menciduk sebagian di antaranya.”
Dalam berbagai hadis disebutkan beberapa keutamaan shalat di Masjidil Haram.
Salah satunya keutamaan shalat di Masjidil Haram adalah bernilai 100.000 kali lipat dibandingkan shalat di tempat lain, kecuali Masjid Nabawi dan Masjid Al-Aqsa.
Masjidil Haram bukan hanya menjadi tempat beribadah umat Muslim seluruh dunia namun juga juga pusat spiritual yang menjadi tujuan ziarah dan wisata.
Load more