Ia berpendapat orang malas hanya mengandalkan ibadah sunnah melalui Dhuha sebagai cara mendapatkan rezeki secara kilat.
"Kelirunya dimana? Shalat Dhuha itu bukan shalatnya pengangguran, bukan shalatnya orang malas," katanya.
Lanjut, pria yang menjabat sebagai impinan majelis ilmu dan dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta itu menyampaikan shalat Dhuha bisa afdhol kalau orang mukmin menghargai dikerjakan sesuai waktu pelaksanaannya.
"Sama Nabi diajari kalau di tengah kesibukan tersebut hendaknya kamu shalat sunnah Dhuha," imbuhnya.
Sang habib meyakini guyuran rezeki langsung didatangkan dari langit. Syaratnya harus mempunyai niat yang tulus saat mengerjakan Dhuha melainkan harapan meraih rezeki.
Ia menambahkan orang yang sedari awal punya niat salah maka sulit menggapai rezekinya. Meski keberkahan telah menjadi ketetapan dari Allah SWT diterangkan dalam hadits maupun dalil Al Quran.
Load more