Jakarta,tvOnenews.com-- Orang tua secara umum memahami punya sikap dan pola pikir yang dianggap selalu benar. Hal ini bertolakbelakang dengan pandangan Buya Yahya yang menilai Ayah dan Bunda juga manusia tak luput dari dosa atau kesalahan.
Sehingga istilah durhaka bukan hanya melekat pada anak, tetapi juga bisa dilakukan pada orang tua. Buya menambahkan kalau saat ini banyak kasus ditemukan, kalau orang tua ringan tangan bahkan tak menjalankan kewajibannya.
Memukul ataupun mencaci mungkin saat ini hal yang lumrah terjadi dari orang tua ke anak. Begitu pun sebaliknya, ini menjadi perhatian bersama.
Dalam sebuah kesempatan, ceramahnya di YouTube Al Bahjah Tv dikutip pada Rabu (23/10).
Buya menyampaikan durhaka mengacu pada sikap buruk, mulai dari memukul atau juga tidak melakukan kewajibannya sebagai orang tua.
"Durhakanya orang tua terhadap anak itu macam-macam, bukan hanya sekedar memukul, memukul itu singkat," kata Buya.
Sehingga orang tua yang hobi memukul anak, sudah masuk kategori durhaka ringan terhadap anak.
"Ada durhakanya orang tua terhadap anak yang panjang kisahnya, terjadi pada anak ke Syaidina Umar Bin Khattab. Ada anak kecil dikatakan nakal sama orang tuanya, dia ngadu tapi ternyata anaknya cerdas," sambugnya menceritakan.
Peranan orang tua dalam kehidupan anak-anak memang sangat berpengaruh.
Menurut Buya ciri dari orang tua durhaka selanjutnya, yaitu tidak melakukan kewajiban sebagai ayah ataupun ibu. Seperti disebutkan Buya, orang tua yang tidak menanamkan nilai kebaikan untuk mengenalkan Allah SWT.
Mulai menanamkan akhlak dan agama, contohnya kegiatan mengaji atau ibadah lainnya.
"Kedua, durhaka orang tua ke anak, tidak mengenalkan anak ilmu ajaran Allah SWT,makanya anak bukan hanya dipukul sampai memar jidatnya bisa mengantarkan anak ke neraka," jelas Buya Yahya.
"Makanya saya sampaikan, anak anda boleh jadi dokter, insinyur gubernur bahkan presiden, tapi juga penting ajarkan ilmu agama, seperti berapa juz dia hafal dan ahli ibadahnya," pesan Pendakwah Indonesia itu.
Sebagaimana dipahami, mendidik anak dalam islam juga disampaikan dalam hadits ini untuk menanamkan nilai kebaikan, berikut:
عن أَيُّوبَ بْنِ مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَا نَحَلَ وَالِدٌ وَلَدًا خَيْرًا لَهُ مِنْ أَدَبٍ حَسَنٍ
Artinya, “Dari Ayyub bin Musa, dari bapaknya, dari kakeknya, Rasulullah saw bersabda, ‘Tiada pemberian orang tua terhadap anaknya yang lebih baik dari adab yang baik,’” (HR At-Tirmidzi). (klw)
Waallahualam
Load more