Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) tak kuasa menahan tangis ketika menceritakan kisah Nabi Muhammad SAW saat di Kota Thaif.
Pada tahun ke-10 kenabian, setelah mengalami kesedihan besar akibat wafatnya istri tercintanya, Siti Khadijah, dan pamannya, Abu Thalib, yang dikenal sebagai Tahun Duka (Amul Huzn), Nabi memutuskan untuk berdakwah di Thaif, sebuah kota yang terletak sekitar 60 km dari Mekkah.
Setelah 10 Tahun Kenabian dimana Siti Khadijah RA dan Abu Thalib wafat, Nabi Muhammad SAW mendapat penindasan yang semakin menjadi dari Suku Quraisy, saat itulah Baginda Rasul pergi ke Kota Thaif.
Adapun salah satu tujuan dari Nabi Muhammad SAW ke Kota Thaif adalah mencari tempat lain yang dimana penduduknya akan lebih siap mendengar ajaran-ajarannya.
Nabi Muhammad SAW berharap bibit-bibit akidah bisa lebih diterima dan berkembang subur di tempat tersebut.
Dengan harapan tersebut, Nabi Muhammad SAW pergi ke Thaif, sebuah kota yang terletak sekitar 70 mil dari Makkah.
Sebelum bertemu dengan kepala suku dari Kota Thaif, Nabi Muhammad SAW menjelaskan ajaran ketauhidan Tuhan dan misi yang beliau emban sebagai rasul yang mengajarkan keyakinan ini.
Pada saat bersamaan, Nabi Muhammad SAW memohon perlindungan dari para penindasnya di Makkah.
Namun ternyata, pilihan Nabi Muhammad SAW saat itu ternyata kurang tepat.
Nabi Muhammad SAW malah diejek oleh masyarakat Thaif.
Bahkan orang-orang Thaif melempari Nabi Muhammad SAW dengan batu saat mengusir beliau.
“Dilempar bukan hanya dengan kata-kata tapi dengan batu, lempar dengan kemarahan,” ujar Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Pelemparan yang membuat Nabi Muhammad SAW berdarah itu membuat dua malaikat yang menjaga bukit di Thaif murka dan meminta Nabi berdoa kepada Allah.
“Angkat tanganmu Muhammad ke langit dan mohonkan kepada Allah agar kami angkat gunung thaif untuk menghimpit mereka yang tidak punya sopan santun,” jelas UAH ketika mencontohkan apa yang dikatakan oleh kedua malaikat penjaga gunung di Thaif.
Namun Nabi tidak meminta itu, kalimat mulia keluar dari lisan Nabi Muhammad SAW.
“Tidak, mereka hanya belum tahu saja, kelak di gunung thaif ini akan tampak laki-laki besar kecil tua muda yang akan beriman kepada Allah dan Rasulnya,” ujar Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Lantas Nabi Muhammad SAW berkata kepada Allah SWT,
“Duhai Allah setelah dari sini yang saya dilempari saya dihujat, kemana lagi Engkau akan antarkan saya? Apakah yang dekat dari sini namun saya kembali disakiti, atau tempat masih jauh tapi di tempat itu saya akan dihinakan lagi? Saya ridha ya Allah sepanjang bukan Engkau yang murka kepada saya,”
Setelah itulah Nabi akhirnya dituntun oleh Allah SWT untuk bertemu dengan penduduk Yatsrib (nama lama Kota Madinah).
Wallahu’alam
Load more