Seperti dari janji Elfianah, Buya Yahya menyampaikan poin pertamanya bahwa keputusan tidak memilih pemimpin adalah cara yang tepat. Itu berlaku jika ada janji yang ambigu dari para calon kepada warga.
Ia pun mengatakan bahwa kesesuaian hati dalam memilih sebagai cara yang tepat. Bukan berdasarkan janji yang didapatkan mereka, seperti memberikan kesejahteraan dan sebagainya.
"Kecuali terbesit di hati kita makna kejayaan Islam dan umat Islam di bawah pengayoman pemimpin yang kita pilih. Sungguh, menyadari peran hati sangatlah menentukan pilihan kita," ungkap Buya Yahya.
"Hati inilah yang akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam mengemban amanat di hadapan Allah," sambungnya.
Buya Yahya menjelaskan bagi warga yang telah menyadari ada tanda tidak beres sebaiknya kembali memilah agar tidak salah dalam menentukan pilihannya.
"Apalagi jika pilihan kita berangkat dari kepentingan pribadi atau imbalan materi. Maka kita telah khianat dan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat," jelasnya.
Load more