"Agama kami adalah sepak bola dan seperti semua agama, itu pasti memiliki tuhan," kata salah satu anggota Gereja Maradona atau Iglesia Maradoniana, Alejandro Veron kepada The Guardian pada tahun 2008.
"Kami tidak akan pernah melupakan keajaiban yang dia tunjukkan di lapangan dan semangat yang dia bangun dalam diri kami, para fanatik," lanjutnya.
Iglesia Maradoniana muncul berasal dari tiga pemuja Maradona, di antaranya Alejandro Veron, Hernan Amez, dan Hector Campomar. Awalnya Gereja Maradona mempunyai pengikut 30-40 orang dan kini telah mencapai ratusan ribu diikuti dari 130 negara di dunia.
Seperti halnya di Kolombia, sepak bola juga telah memiliki peran penting. Bahkan masyarakatnya menyematkan identitas ada agama dalam olahraga tersebut. Permainan itu akan membawa dampak kegembiraan dan sebagai sarana menghilangkan depresi dan stres.
Fenomena "sepak bola seperti agama" juga terjadi di Timur Tengah dan Afrika Utara. Pasalnya sepak bola melahirkan sebagai cabang olahraga terpopuler di wilayah tersebut.
Dinukil dari Sumantoalqurtuby, Sabtu, sepak bola tidak akan berpisah dari agama. Sebagian masyarakat Timur Tengah berspekulasi ada "agama kedua" dari sepak bola.
Sepak bola sebagai cabang olahraga melahirkan suasana kegembiraan di tengah masyarakat Timur Tengah. Walaupun kelompok aliran Salafi menegaskan "olahraga Islami" masih dipegang oleh cabang olahraga panahan karena sesuai dengan sunnah Rasul.
Fenomena ini juga mengacu dari kegunaan stadion dijadikan multifungsi. Bahkan menjadi tempat "masjid" membuat mereka bisa berkumpul dalam satu tempat.
Perihal Indonesia, setiap wilayahnya memiliki basis peran penggemar sepak bola yang begitu besar. Mereka bahkan menunjukkan fanatisme yang tidak kalah dengan kemajuan di Eropa.
Load more