tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat mengupas tuntas soal pelaksanaan shalat Tahajud. Terutama jumlah rakaat yang wajib diamalkan umat Muslim.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyinggung perihal sunnah Rasulullah SAW. Banyak orang mukmin salah kaprah terkait jumlah rakaat yang sebenarnya saat beliau shalat Tahajud.
UAH menerangkan jumlah rakaat sunnah Rasulullah SAW saat shalat Tahajud karena mendapat pertanyaan. Salah satu jemaahnya merasa bingung dari kebiasaan beliau apakah dilakukan dengan jumlah ganjil atau genap.
"Lebih baik shalat Tahajud 7 rakaat atau 11 rakaat. Dan bila mengerjakan shalat 4-4-3 apakah ada tahiyat akhir di 4 rakaat tersebut? Mohon penjelasannya ustaz," kata jemaah saat bertanya kepada UAH dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (26/10/2024).
Pada waktu sepertiga malam, UAH memahami bahwa Rasulullah SAW mempunyai sunnah pernah mengerjakan jumlah rakaat shalat Tahajud sampai belasan.
Kebetulan UAH mendapat pengetahuan baru dari pertanyaan jemaahnya. Perihal jumlahnya bisa mencapai 11 rakaat kala Tahajud.
Semakin banyak jumlah rakaatnya, orang mukmin berpendapat saat berdoa setelah Tahajud maka mendapat keutamaan besarnya. Apalagi mereka berupaya mengikuti sesuai sunnah Rasulullah SAW.
Surat Al Isra Ayat 79, dalil Al Quran yang menerangkan shalat Tahajud. Bagi yang berdoa pada waktu tersebut akan mendapat keutamaannya, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah shalat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Isra, 17:79)
Keutamaan shalat Tahajud lainnya, orang mukmin selalu mencari ketetapan rezeki hidupnya. Mereka pun sampai merutinkan ibadah sunnah malam.
Selain rezeki dan meningkatkan derajat, shalat Tahajud juga dapat menghapuskan dosa selama diperbuat sebelumnya. Rahmat dan keberkahan dari Allah SWT menjadi salah satu bagian keutamaannya.
Pada sepertiga malam, doa meminta hajat langsung melesat ke langit sebagai momentum paling mustajab. Allah SWT juga akan memberikan pahala berlipat ganda bagi yang mengamalkan shalat Tahajud.
Mereka pun mengejar keutamaannya sampai kegiatan doa. Apalagi Rasulullah SAW memiliki sunnahnya mengingat beliau tidak pernah lupa dengan Tahajud.
Namun begitu, UAH pun menyinggung jumlah rakaatnya yang benar. Menurut dia, kemampuan dalam diri menjadi patokan agar tetap menunaikan shalat Tahajud.
"Kadang kita mampu 11 rakaat, bahkan Nabi pernah 13 rakaat," ungkap UAH.
Lanjut, pendakwah kelahiran asal Pandeglang itu pun menyampaikan kisah seorang sahabat Rasulullah SAW. Sosok tersebut mempunyai amalan sunnah jumlah rakaat yang biasa dilakukan ketika shalat sunnah malam.
"Ketika dengan Ibnu Abbas di rumah Sayyidah Maimunah, dua rakaat, dua rakaat, dan ditutup dengan Witir satu rakaat," jelasnya.
Selain kisah Ibnu Abbas RA, Direktur Quantum Akhyar Institute itu juga mengulas hadits riwayat dari Aisyah RA. Isinya menjelaskan rakaat shalat Tahajud biasa diamalkan Rasulullah SAW.
Dalam isi Hadits Riwayat Bukhari Nomor Hadits 2008-2012 dari Aisyah RA, Rasulullah SAW juga pernah melaksanakannya sekitar empat rakaat. Hal itu berada dalam hitungan dua kali shalat Tahajud.
"Beliau shalat 4 rakaat, 4 rakaat, kemudian 3 rakaat. Pernah lagi ditunaikan shalat Tahajud di tempat lain dengan 2, 2, 2, 2, 2, 1, jadi bisa 11 rakaat, bisa 13 rakaat," bebernya.
Pendakwah karismatik biasa dipanggil UAH itu menyatakan fisik sebagai acuan kemampuan Rasulullah SAW dalam menentukan sunnah jumlah rakaat Tahajud.
"Jadi kadang Nabi tunaikan shalat Tahajud 7 rakaat, karena memang kesempatannya," tuturnya.
"Kondisi fisik beliau, hanya memungkinkan 7 rakaat," pungkasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more