tvOnenews.com - Banyak pemain Timnas Indonesia yang membagikan kisah mualaf dalam kehidupannya. Bahkan mereka bersyukur menceritakan pengalaman spiritualnya sebagai pesepak bola profesional.
Kisah inspiratif para pemain yang mualaf pernah membela Timnas Indonesia patut diketahui bersama. Salah satunya saat ini, ada nama penyerang keturunan, Ragnar Oratmangoen berseragam Garuda.
Ragnar Oratmangoen telah memberikan warna baru dalam skuad Timnas Indonesia. Ia juga sering kali berbagi kisah awal mula mualaf sejak usia 15 tahun.
Sebagai seorang mualaf, Ragnar berhasil memikat perhatian pecinta sepak bola Tanah Air. Ketaatan ibadahnya menganut agama Islam terus dipuji oleh fans Timnas Indonesia.
Bahkan sampai ada yang menyebutkan Ragnar sebagai juru gedor berbahaya dari Timnas Indonesia. Itu merupakan hasil dari ketaatannya sebagai pemain Muslim yang mualaf.
Namun demikian, ada beberapa pemain lainnya berstatus mualaf pernah bersinar dan redup di Timnas Indonesia.
tvOnenews.com akan berbagi kisah mualaf lima pemain Timnas Indonesia dan karirnya saat mendapat kesempatan membela Garuda dari berbagai sumber.
Markus Horison merupakan salah satu kiper legendaris Timnas Indonesia dengan ciri khas kepala botak plontosnya. Kehidupannya berasal dari keluarga memiliki kepercayaan agama Kristen.
Keluarganya juga sangat kental dengan urusan ibadahnya meski prinsip toleransi beragama dipegang secara teguh terhadap antarumat di Indonesia.
Awal mula kisah mualafnya, Markus Horison sering kali mengikuti kegiatan ibadah saat saudara ibunya pergi ke masjid. Rutinitas tersebut membuatnya telah meraih gambaran ajaran agama Islam.
Mantan kiper Persib Bandung itu pun berganti nama menjadi Muhammad Haris Maulana sejak berpindah kepercayaan ke agama Islam. Proses mualafnya berlangsung saat usia 25 tahun.
Dalam karirnya bersama Timnas Indonesia, ia berhasil menyabet kiper terbaik bahkan dijadikan sebagai pemain legendaris Garuda. Ia juga mendapat kesempatan melatih timnas dalam level usia muda.
Erol Franciscus Xaverius Iba alias Erol Iba sukses mencatatkan namanya sebagai salah satu mantan pemain Timnas Indonesia yang memutuskan mualaf.
Erol Iba, pemain asal Papua yang pernah berkutat dengan Timnas Indonesia memutuskan mualaf saat membela salah satu klub Liga 1, Semen Padang.
Saat di Semen Padang, Erol Iba juga mendapat seorang istri bernama Liza Fitri Yenni. Pertemuan itu juga ketika dirinya mulai berhijrah ke agama Islam.
Ia tidak malu menceritakan perjalanan hijrah dan meraih hidayahnya. Saat itu Erol Iba kerap kali memperdalam ajaran agama Islam.
Niat tersebut berawal karena Erol Iba mulai terenyuh setiap kali pemain Semen Padang selalu menyempatkan ibadah shalat dan puasa bersama.
Adapun prestasinya di Timnas Indonesia, Erol Iba pernah membela Timnas Indonesia di berbagai ajang kompetisi.
Daftar kompetisi tersebut meliputi SEA Games 2001, Piala AFF, Piala Asia 2007, Seleksi Pra-Piala Asia 1999 dan 2003, Seleksi Pra-Piala Dunia 2001, Timnas Selection vs Afrika Selatan 2006, Merdeka Games Malaysia 2006.
Erol Iba juga menyabet sebagai pemain asal Papua diandalkan Timnas Indonesia senior sejak tahun 2006 sampai 2009.
Esteban Vizcarra menemukan titik hidayahnya sejak mengenyam karirnya di kancah sepak bola Tanah Air pada 2009.
Saat menjadi bagian skuad Semen Padang, ia memutuskan mualaf pada 2012. Alasannya, ia rela berpindah kepercayaan menganut agama Islam demi menikah dengan sang kekasih, Resti Ayu Ferdina, wanita asal Bogor.
Dalam karirnya, Esteban pernah menyabet gelar juara saat berseragam Semen Padang dalam ajang Liga Primer Indonesiia.
Saat berseragam Semen Padang, Esteban juga berstatus sebagai salah satu pemain asing membawa timnya sampai ke tahap babak perempat final Piala AFC 2013.
Sayangnya, Esteban tidak memiliki catatan begitu manis saat mendapat jatah bermain untuk Timnas Indonesia. Kebetulan, ia telah menjadi pemain naturalisasi karena telah lama tinggal di Tanah Air.
Berdasarkan dari catatan statistik, pemain kelahiran asal Argentina itu hanya bermain satu kali untuk Timnas Indonesia. Kebetulan, ia menunjukkan permainannya saat Bima Sakti menahkodai skuad Garuda melawan Myanmar pada 10 Oktober 2018.
Bahkan pelatih Bima Sakti hanya memainkan Esteban Vizcarra selama 45 menit. Itu pun berstatus sebagai pemain pengganti saat Irfan Jaya ditarik keluar lapangan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang.
Cristian Gerard Alfaro Gonzales alias Cristian Gonzales mempunyai kisah mualaf yang tidak mudah dan harus melalui banyak rintangan.
Sang istri, Eva Nurida Siregar mengutarakan awal mula Gonzales memeluk agama Islam saat membela PSM Makassar. Itu terjadi ketika masih memeluk agama Katolik.
Gonzales kerap kali mendengar suara adzan. Itu berlangsung saat mengikuti prosesi latihan bersama PSM Makassar.
Gonzales yang menikah berbeda agama dengan Eva ternyata sering bangun Subuh. Saat sang istri mengambil air Wudhu bersiap untuk shalat juga sebagai pemantik memeluk agama Islam.
Gonzales pun memutuskan pindah kepercayaan dari agama Katolik ke agama Islam. Ia juga berganti nama menjadi Mustafa Habibie.
Perpindahan agamanya, ia melontarkan kalimat syahadat sebanyak dua kali. Pertama, saat mendapat bimbingan dari dari Ustaz Mustafa di Masjid Al Akbar, Surabaya. Kalimat kedua dilakukan di daerah Kediri.
Dalam karirnya berseragam Timnas Indonesia, Gonzales menjalani debutnya untuk Garuda pada 21 November 2010. Pertandingan pertamanya pun diwarnai dua gol dari sepakan terjang saat melawan Timor Leste.
Gonzales sukses menyabet gelar sebagai salah satu penyerang paling baik di kancah sepak bola Tanah Air.
Diego Michiels menjadi salah satu mantan bek Timnas Indonesia memiliki kisah perjalanan spiritual yang unik. Ia memutuskan mualaf pada 2012 silam.
Saat tinggal di Belanda, Diego Michiels mengakui telah hidup dalam lingkungan teman-temannya yang menganut kepercayaan agama Islam.
Diego juga menjelaskan bahwa salah satu kakak temannya pernah memberikan buku tentang ajaran agama Islam. Namun, buku tersebut tidak pernah dibaca olehnya sama sekali.
Ketika berangkat ke sekolah, buku tersebut kerap kali dibawa oleh Diego. Akhirnya ia pun membukanya untuk membaca semua isinya meski dalam kondisi belum mualaf.
Diego membeberkan saat berkiprah di sepak bola Tanah Air, ia pun membawa sejumlah buku dari kakak temannya tersebut. Momen itulah membuatnya serius memperdalam ajaran agama Islam.
Dalam karirnya di Timnas Indonesia, pria yang mempunyai tinggi badan 180 cm tersebut menjalani debut berseragam Garuda pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia.
Bek kanan keturunan Indonesia itu memiliki prestasi saat berkiprah di Timnas Indonesia U23. Ia bersama Garuda Muda sukses merebut dua medali perak dalam gelaran kompetisi SEA Games 2011 dan 2013.
(hap)
Load more