Pasalnya, syariat agama Islam tetap menjadi pedoman penting bagi hidupnya. Itu merupakan cara Capt Rizka mempunyai bekal baik di dunia dan di akhirat.
Dalam suatu cerita, Capt Rizka menuturkan pelaksanaan ibadahnya sangat sulit dilakukan olehnya. Terutama shalat, ia harus melakukannya saat profesi sebagai pilotnya berfungsi di dalam penerbangan.
Di kabin pesawat, ia melaksanakan shalat lima waktu. Tempat itu menjadi solusi agar tetap menunaikan kewajiban ibadahnya baik dalam kondisi di darat maupun penerbangan.
Capt Rizka Triansyah Leihitu tetap memutuskan resign meski masih bisa ibadah di penerbangan. Keputusannya bergantung dengan beberapa alasan, selain memantapkan sosok yang telah hijrah.
Cita-citanya untuk keluarga menjadi salah satu alasan Capt Rizka resign. Ia mempunyai mimpi tinggi agar anaknya sukses.
"Gua anaknya American Dream banget kan. Gua punya cita-cita tinggal di Amerika. Gua pengen anak-anak gua sekolah di Amerika dan gua hidup di sana," ujar Capt Rizka Triansyah.
"Lu akan sedih banget ketika anak lu bisa pintar, punya ijazah sarjana, cumlaude di Amerika gitu kan. Tapi anak lu enggak bisa ngaji," sambung dia.
Sebagai Muslim taat agama Islam, ia mempunyai ketakutan anaknya tidak bisa mengaji dan mengenal ajaran agama Islam. Meski suatu saat, buah hatinya sukses sesuai dengan mimpinya.
"Perintah pertamanya adalah Iqra gitu loh, membaca. Dan harapan gua selain dia (anak) bisa ngaji, juga bisa bahasa Arab," tuturnya.
Load more