tvOnenews.com - Surat Al Ikhlas atau Qulhu adalah salah satu surat pendek dalam Al Qur'an dan terdiri dari 4 ayat. Lantas, apakah boleh setiap salat hanya membacakan surat Al Ikhlas? Begini jawaban dari Ustaz Adi Hidayat.
Surat Al Ikhlas memang termasuk surat pendek yang sangat mudah dihafal, sehingga tak heran jika sering dipakai ketika menjalankan ibadah salat.
Namun, apakah boleh setiap rakaat dalam salat hanya membacakan surat Al Ikhlas? Apakah ada keharusan untuk membacakan surat yang berbeda dalam salat?
"Bolehkah salat terus membaca Al Ikhlas?" tanya Ustaz Adi hidayat.
Karena mudah dihafal dan jumlah ayatnya yang pendek, banyak yang memilih surat ini dalam salatnya. Namun, bagaimana hukumnya jika setiap rakaat hanya membaca surat Al Ikhlas?
Biasanya, ada beberapa alasan mengapa seseorang hanya membaca Al Ikhlas di setiap rakaat salatnya. Ini bisa jadi karena hafalannya belum banyak, atau ada sebab yang mengharuskan dirinya harus segera menyelesaikan salat.
Berkaitan dengan hal ini, ustaz Adi Hidayat mengisahkan bahwa di zaman Rasulullah SAW dulu, hal tersebut pernah terjadi.
Ada salah seorang sahabat Nabi yang sering menjadi imam tapi bacaan salatnya selalu Al Ikhlas.
"Ada seorang sahabat ngimamin, sahabat lain jadi makmum, bacaannya Al Ikhlas terus. Maka, diadukan oleh makmum-makmum tadi kepada Nabi," kata Ustad Adi Hidayat.
"Ya Rasulullah, si fulan kalau ngimamin Al Ikhlas terus, saya bosan dengarnya," sambungnya.
Lantas, bagaimana tanggapan Nabi saat mendengar aduan tersebut dari salah seorang sahabat?
"Maka dipanggil orang itu, diklarifikasi oleh Nabi, kenapa kamu baca Al Ikhlas terus," tutur Ustaz Adi Hidayat.
"Kata orang tadi, Ya Rasulullah, di Al Ikhlas itu ada sifat-sifat Allah. Sedangkan saya mencintai Allh, karena itulah saya senang surat Al Ikhlas," lanjutnya.
Dari jawaban seorang sahabat tersebut, ternyata dia memiliki alasan dalam di balik kebiasaan tersebut. Dari sanalah turun jawaban dari Allah lewat Nabi.
"Karena dia mencintai-Ku lewat sifat-Ku maka sampaikan padanya Aku pun mencintainya," Ustaz Adi Hidayat membacakan riwayatnya.
Dari jawaban tersebut, lantas sahabat Nabi itu konsisten membaca Al Ikhlas di setiap salatnya. Namun, bukan karena dia hanya hafal Al Ikhlas saja.
Diketahui bahwa sahabat tersebut juga hafal surat lain seperti Al Baqarah, hafal Ali Imron, bukan hanya Al Ikhlas.
Dari kisah tersebut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa hukum setiap rakaat dalam salat hanya membaca Al Ikhlas itu diperbolehkan.
"Rakaat pertama Al Ikhlas, rakaat kedua Al Ikhlas, boleh," pungkasnya.
Wallahua'lam.
(far/nka)
Load more