Kusni, pelaku kejahatan besar itu mulai tersadar atas kesalahannya. Pengakuannya ingin mencoba kembali hidup dari semula seperti sediakala bersama keluarga kecilnya kala itu.
Sayangnya, waktu sehari semalam menjadi saksi bisu. Alih-alih ia hanya menghirup udara bebas hanya sebentar. Tubuhnya yang telah mendekam dalam sel tahanan kembali ditangkap dan dimasukkan ke LP Cipinang.
Padahal, ia telah menanamkan keinginannya dengan tulus untuk hidup bahagia dengan istri dan anak tercinta yang membiasakan beraktivitas tanpa kehadirannya di rumah.
Saat kembali mendekam di penjara, Direktur LP Cipinang, Sukoharjo yang menjabat kala itu tiba-tiba bersantai di pintu. Kebetulan, waktu itu Kusni sangat merasakan titik terendah dalam kehidupannya.
Jalur tobat mulai dirasakan Kusni sejak kehadiran Sukoharjo. Nilai-nilai agama terdengar saat pasrah menjalani hidupnya.
"Saudara Kusni, berdasarkan sifat baru dari lembaga kita, di sini dilaksanakan juga pelajaran budi pekerti dan agama. Apakah mungkin saudara tertarik mengikuti salah satunya?," celoteh Sukoharjo kepada Kusni.
Kusni seketika terjerumus dalam kebimbangan. Bahkan, ia sampai merenung tanpa batas waktu untuk menentukan jawabannya.
Load more