Tanpa sengaja, seorang gadis telah berusia remaja tiba-tiba memberikan pelukan hangat kepada Kusni sambil menyerukan, "ayah," ungkap gadis itu sambil berlinang air mata.
Gadis itu mengaku punya nama "Ninik" saat memperkenalkan kepadanya. Apalagi, sosok remaja itu kembali melontarkan kata "ayah".
Seketika, sekujur tubuh Kusni mendadak kaku seperti mengalami pembekuan terkena es yang sangat dingin. Pasalnya, ia merasakan malu yang sangat dahsyat dan menganggap air mata gadis itu tidak pantas menyentuh tubuhnya.
Setelah didekap gadis itu dengan erat, Kusni mulai membalas pelukannya dan mengucurkan air matanya kepada anak tersebut. Ia juga mencoba cium pipi Ninik sambil memegang kepalanya.
Sejak dekapan pertama itu, Kusni kerap mendapat kunjungan rutin dilakukan Ninik. Sang penjahat merasa terkejut bahwa gadis tersebut beberapa kali memperlihatkan wajah calon suaminya. Air mata kembali mengucur di sekujur tubuhnya.
Kusni mulai menjalani kehidupannya dengan bahagia. Berbagai perbuatan kebaikan selalu dilakukan olehnya. Pada perayaan Natal 1968, Kusni mendapat Sakramen Pemandian setelah seharinya.
Namanya pun berganti dan dipilih Kusni menjadi Ignatius. Sebutan itu membuatnya dipandang sebagai perusak gereja mulai hilang. Bahkan, ia dikenal orang saleh dan menyandang sebagai pendiri dari Serikat Jesus.
Load more