tvOnenews.com - Dalam pandangan Islam, bidadari merupakan sosok yang dijanjikan Allah bagi hamba-Nya yang bertakwa di akhirat kelak.
Bidadari ini dianggap sebagai anugerah indah yang disediakan di surga untuk orang-orang yang beriman dan bertaqwa, sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur'an dan hadist-hadist Nabi Muhammad SAW.
Dalam sebuah kajian yang dilansir melalui tayangan YouTube channel Fatimah Dakwah, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa kecantikan bidadari surga jauh lebih sempurna daripada kecantikan manusia di dunia.
Mengutip firman Allah, beliau menyebut bahwa bagi orang-orang beriman terdapat kenikmatan surga yang disertai bidadari-bidadari bermata jeli.
Ustaz Khalid Basalamah menerangkan firman Allah, 'Wahai laki-laki yang suka dengan perempuan pelacur, yang badannya bau, yang tidak mandi, yang tiap hari ganti laki-laki, masih terfikir untuk melihat mereka. Yang kelihatan cantik karena dandanannya pada saat dihilangkan maka akan rusak, mana bisa dibandingkan dengan bidadari surga. Jauh antara langit dan bumi.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Waqi'ah ayat 22 disebutkan:
وَحُوْرٌ عِيْنٌۙ
Artinya: "Dan ada bidadari-bidadari yang bermata indah" (QS. Al-Waqi'ah: 22).
Bidadari digambarkan memiliki kecantikan luar biasa dan diciptakan sebagai pelayan dan pendamping bagi orang-orang beriman di surga.
Dalam surat An-Naba ayat 31-33 juga disebutkan mengenai keberadaan bidadari dan gambaran surga yang indah:
31 اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ
32 حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙ
33 وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙ
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, dan gadis-gadis remaja yang sebaya" (QS. An-Naba: 31-33).
Penjelasan ini menegaskan bahwa Allah menyediakan kenikmatan surga yang meliputi pemandangan indah, buah-buahan, dan pendamping bagi mereka yang taat pada perintah-Nya selama di dunia.
Ustaz Khalid menambahkan bahwa bidadari di surga memiliki kedudukan sebagai pelayan tanpa adanya ikatan pernikahan sebagaimana manusia di dunia.
Hal ini sejalan dengan konsep yang disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis Nabi.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, disebutkan bahwa bidadari akan dinikahi oleh laki-laki ahli surga.
Setiap kali digauli, bidadari tersebut akan kembali perawan, dan ini dianggap bukan sebagai suatu aib, melainkan bagian dari keindahan surga yang Allah janjikan.
Hadist ini juga menyebut bahwa setiap mukmin yang mencapai surga akan memiliki istri dari kalangan bidadari.
Mengenai status seorang wanita yang tidak memiliki suami di dunia, disebutkan bahwa mereka akan dijodohkan dengan salah satu ahli surga.
Ibnu Abbas menafsirkan firman Allah tentang kejadian saat ditiupnya sangkakala.
Di mana sebagian besar makhluk akan musnah kecuali makhluk yang Allah kehendaki untuk tetap hidup, di antaranya adalah para bidadari, bidadara, dan malaikat yang menjalankan tugas-tugas tertentu, seperti malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil.
Hadis lain menjelaskan tentang interaksi antara istri duniawi dengan bidadari suaminya kelak di surga.
Disebutkan bahwa apabila seorang istri menyakiti suaminya tanpa alasan yang sah, maka istri-istri suaminya dari kalangan bidadari akan berkata: "Janganlah menyakitinya, semoga Allah menjauhkan darimu. Sesungguhnya ia hanyalah seorang tamu yang sebentar lagi berpisah dan akan menuju kepada kami (di surga)" (HR. Tirmidzi).
Dari sini, dapat diambil pemahaman bahwa seorang mukmin sudah memiliki pasangan di surga, yaitu bidadari, dengan syarat ia mampu menjaga iman dan taqwa kepada Allah di dunia.
Semua gambaran tentang bidadari ini tidak hanya sebagai pelipur lara, namun sebagai anugerah dan motivasi bagi seorang muslim untuk menjaga akhlak dan keimanan mereka agar dapat bertemu dengan rahmat Allah SWT di akhirat nanti.
Bidadari dalam Islam dipandang sebagai anugerah Allah yang diberikan kepada hamba-hamba yang taat, sebagai bentuk kasih sayang dan keindahan yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun di dunia.
Bidadari ini merupakan salah satu kenikmatan bagi orang-orang yang mendapat tempat di surga.
Hal tersebut yang disebutkan dalam banyak ayat Al-Qur'an dan Hadis yang memberikan dorongan bagi setiap muslim agar terus berbuat baik di dunia dan berharap rahmat Allah di akhirat kelak. (udn)
Load more