Jakarta, tvOnenews.com -Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengapresiasi polisi yang berhasil membongkar keterlibatan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) dalam kasus judi daring atau online (judol). Pasalnya maraknya judi online sudah meresahkan masyarakat. Demikian benang merah pendapafKetua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas.
"Patut diapresiasi karena judi online meresahkan masyarakat, terutama lapisan bawah," ujar Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, berdasarkan laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) terdapat 2,1 juta warga miskin kecanduan judi daring. PPATK juga melaporkan adanya transaksi 156 juta dengan nilai Rp 190 triliun yang mengalir ke luar negeri selama 2017-2022.
Anwar menyoroti dana yang sangat besar itu seharusnya berada di masyarakat, tapi justru mengalir ke negara lain, karena maraknya judol.
Selain kerugian ekonomi, Anwar menyebut ada dampak psikologis bagi pelaku judi online. Kecanduan membuat mereka sulit lepas dari kebiasaan buruk tersebut, dan penyedia judi online kerap memanfaatkan ketergantungan ini untuk meraup keuntungan.
"Apalagi, jika mereka pernah menang, mereka cenderung ketagihan. Mereka juga sering berani berutang ke pinjaman online, yang akhirnya membuat hidup mereka semakin terpuruk," paparnya.
Load more