Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Subki Al Bughury berbicara tentang pelaksanaan ibadah haji. Salah satu cara membangun perekonomian umat.
"Saya mau cerita dua kisah, yang pertama di musim haji kemarin 2024. Saya naik taksi masih di Kota Makkah, jaraknya cuma delapan kilometer. Biasanya 20 riyal paling-paling puluhan ribu," ujar Ustaz Subki Al Bughury saat mengisi acara Tablig Akbar IFESTxHijrahfest di Jakarta Convention Center dikutip, Minggu (3/11/2024).
Dalam pengalaman perjalanannya dari Madinah menuju Makkah, Ustaz Subki Al Bughury menyampaikan proses tawar-menawar bayaran saat naik transportasi.
Kala itu, Ustaz Subki ingin mengejar ibadah di Kota Makkah. Ada banyak hambatan selama berada di perjalanan. Hal ini berhubungan dengan jemaah memadati dua Kota Suci.
"Jalanan macet, akhirnya dia minta 100 riyal. Tapi saya tawar lagi dianya enggak mau. Sampai pada akhirnya sepakat 70 riyal," katanya.
Ustaz Subki mengabarkan perjalanan semakin terasa lama. Ia harus rela meninggalkan ibadah di Kota Makkah.
"Padahal 250 meter lagi cuma ke depan doang, dia (sopir) meminta maaf, 'saya enggak bisa nganterin ke tempat, enggak usah bayar tidak apa-apa'. Namun, saya tetap kejar dia," terangnya.
Ia mengetahui bahwa ibadah haji dijadikan momentum pertumbuhan perekonomian bagi Arab Saudi, khususnya di Kota Makkah dan Kota Madinah setiap tahunnya.
Sektor pariwisata baik religius dan lainnya memiliki peluang besar menumbuhkan ekonomi di Arab Saudi. Beberapa faktor menjadi pemicunya dari pendapatan visa, hotel penginapan, transportasi hingga pusat perbelanjaan.
Beberapa aspek itu memiliki peranan besar untuk membantu pertumbuhan ekonomi Arab Saudi. Apalagi, negara tersebut terus melakukan investasi besar-besaran dengan jumlah dana tidak sedikit.
Pengembangan infrastruktur dan layanan menjadi target utama Arab Saudii. Saat pelaksanaan ibadah haji dapat membuat ribuan atau jutaan jemaah nyaman selama di Tanah Suci.
Dalam suatu kisah, Rasulullah SAW juga pernah melakukan cara bagaimana bisa membangun perekonomian di Tanah Suci, terutama kondisi yang terjadi di Kota Madinah.
Kisah pertemuan Ustaz Subki dan sopir taksi menunjukkan kegiatan membantu perekonomian di Tanah Suci. Nantinya, dana tersebut akan dikelola oleh negara dengan tujuan memakmurkan masyarakat yang tinggal di sana.
(hap)
Load more