"Subhanallah wabihamdihi, Subhanallahhil adzim," terangnya.
Namun, masih banyak yang merasa keberatan untuk mengisi amalan-amalan baik zikir, tasbih, doa, sholawat dan sebagainya di waktu shalat, terutama pada waktu fajar shadiq.
"Zikir yang terdiri dari dua kata itu ringan di atas lidah namun berat di atas timbangan," tutur dia.
Dalam dalil Al Quran, Surat Al Ankabut Ayat 45 menganjurkan mengisi amalan di waktu shalat, Allah SWT berfirman:
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al Quran) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Ankabut, 29:45)
"Apa pun kondisinya, sebaiknya jangan lepaskan zikir ringan ini," katanya.
Load more