Menag lalu mengapresiasi wadah seperti Institute For Humanitarian Islam karena menurutnya sangat dibutuhkan untuk sebagai titik temu.
“Kalau kita bicara humanity tidak perlu menekankan namun akan ada titik temu. Butuh wadah humanitarian ini,” ujar Menag.
Menag kemudian mengingat pesan Presiden Prabowo Subianto yang menyebut kehadiran agama penting dalam kualitas kebangsaan.
Maka dengan hadirnya Institute For Humanitarian Islam, Menag berharap apa yang disampaikan Presiden Prabowo akan semakin diperkuat.
“Mudah-mudahan ini berlanjut dan diperkuat dengan hadirnya Institute for Humanitarian Islam,” harapnya.
Sebagai informasi, setelah diluncurkan Institute For Humanitarian Islam, besok, Rabu (5/11/2024), Konferensi Internasional Humanitarian Islam (International Conference on Humanitarian Islam atau Muktamar al-Dawli al-Islam Lil Insaniyah yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan mulai.
Konferensi Humanitarian yang diusung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya ini akan dibuka di Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat.
Load more