Jemaah sekalian yang dirahmati dan dikaruniai oleh Allah SWT
Izinkan saya selaku khatib menyampaikan tentang kuburan. Pertanyaannya, apakah ada makam yang digunakan sebagai tuhan?
Bahwasanya setiap orang mengetahui hanya Allah SWT yang patut disembah oleh mereka. Berbagai kegiatan mirip dengan ibadah dan mengisi amalan lain tentu menjadi bagian syirik dan mengandung dosa besar.
Ada beberapa hadits meriwayatkan tentang penyembahan khususnya tertuju pada kuburan dan bersifat shahih. Salah satunya dari Atha bin Yasar RA, Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ قَبْرِي وَثَنًا يُعْبَدُ اشْتَدَّ غَضَبُ اللَّهِ عَلَى قَوْمٍ اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ
Artinya: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam perna mengucap doa seperti ini, "Wahai Allah! Janganlah Engkau jadikan kuburku sebagai berhala (tuhan yang disembah). Allah sangat murka terhadap orang-orang yang menjadikan kubur-kubur para Nabi mereka sebagai masjid-masjid." (HR. Malik)
Hadits riwayat ini dipertegas melalui Abu Hurairah RA terkait doa Nabi SAW berkeinginan tidak ada kuburan dijadikan tempat berhala atau penyembahan.
Ulama anggota Majlis Fatwa Saudi, Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah al-Fauzan menjelaskan, "Nabi SAW khawatir akan terjadi di kalangan umatnya apa yang telah terjadi pada orang-orang Yahudi dan Nashara terhadap kubur-kubur para Nabi mereka. Yaitu yang berupa sikap ghuluw (sikap melewati batas) terhadap kubur-kubur itu sehingga kubur-kubur itu menjadi berhala-berhala. Maka Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memohon kepada Rabbnya agar tidak menjadikan kubur Beliau demikian itu. Kemudian Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan sebab kemurkaan dan laknat Allah yang menimpa orang-orang Yahudi dan Nashara, yaitu apa yang telah mereka lakukan terhadap kubur-kubur para Nabi mereka, sehingga mereka merubahnya menjadi berhala-berhala yang disembah. Akhirnya, mereka terjerumus dalam perbuatan syirik yang besar yang bertentangan dengan tauhid."
Kaum muslimin rahimahumullah
Load more