Perihal al Lata, hadits riwayat dari Sa'id bin Manshur RA bahwa Ibnu Abbas RA mengucapkan, "(Lata) dahulu adalah seorang laki-laki yang menjual tepung dan mentega di dekat sebuah batu besar, dan membuat adonan di atas batu besar itu. Ketika laki-laki itu mati, suku Tsaqif menyembah batu besar itu karena mengagungkan penjual tepung itu (yakni Latta)."
Lantas, beberapa pendapat bermunculan perihal Lata berwujud seperti apa. Ada yang menyebutkan seperti sebongkah batu dan layaknya bentuk kuburan.
Syaikh Abdurrahman bin Hasan Alu Syaikh memberikan penjelasan dari dua pendapat itu, seperti ini bunyinya:
"Tidak ada kontradiksi antara dua pendapat itu, karena mereka menyembah batu dan kubur tersebut sebagai perbuatan ibadah dan pengangungan (kepada Lata, orang yang mereka anggap shalih-pen). Dan karena alasan yang semisal ini, dibangun peninggalan-peninggalan (petilasan-petilasan) dan kubah-kubah di atas kubur-kubur, dan dijadikan sebagai berhala-berhala."
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikian khutbah Jumat pertama disampaikan khatib pada sesi ini, semoga kita senantiasa mendapat perlindungan dari kepercayaan mengagungkan kuburan secara berlebihan. Jangan sampai kuburan menjadi tempat kemusyrikan beruju menyekutukan Allah SWT.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)
Load more