"Jumat pagi saya bangun, saya pun memutuskan sendiri jalan untuk sunat," tuturnya.
Proses sunat tersebut telah berlangsung di suatu klinik. Kebetulan tim medis yang menangani kebanyakan ditemani oleh suster. Momen itu selalu tersimpan dalam memorinya karena kedapatan kisah lucu.
"Saya datang di klinik, saya masuk. Semua suster di situ malu sekali. Tapi ya sudah masuk ya sudah. Terbuka saja," canda dia.
Meski demikian, kondisi tubuhnya mendadak turun drastis. Ia merasakan kesulitan untuk berjalan hingga harus menyesuaikan agar bisa kembali turun ke lapangan.
"Mereka (tim medis) bilang butuh 15 hari untuk sembuh, namun keringnya baru satu bulan. Apalagi belum laser," tandasnya.
(hap)
Load more