tvOnenews.com - YouTuber asal Korea Selatan, Daud Kim mempunyai kisah perjalanan mualaf meski pernah mengalami tuduhan skandal pengumpulan donasi pembangunan masjid.
Daud Kim pernah mengakui bahwa dirinya merasa terenyuh saat menyambangi Indonesia. Kunjungan ini menjadi awal mula dirinya mantap memutuskan masuk agama Islam.
Daud Kim melakukan konser pertama kali di Jakarta pada 2018 lalu. Kegiatan menjalani profesinya ini menjadi pemantik baru mengetahui agama Islam.
Daud Kim mengakui tidak sengaja bertemu dengan orang yang menganut agama Islam saat mengisi konser pertama kali di Indonesia.
Pertemuan dengan seorang Muslim inilah membuat Kim merasakan perbedaan yang mencolok antara keramahan warga Indonesia dan Korea Selatan.
"Aku melihat banyak orang tersenyum di sini dan sangat baik serta murah hati," ungkap Daud Kim saat hadir di acara podcast YouTube Cerita Untungs dikutip, Rabu (13/11/2024).
Kim baru pertama kali mendapat sambutan hangat secara langsung dari warga Indonesia yang hadir di konser, terutama terhadap seorang Muslim yang bertemu dengannya di Jakarta.
"Mereka memperlakukan saya dengan sangat baik, seperti keluarga," kata dia.
Selain keramahan, kata Kim, para perempuan Muslim kerap kali menggunakan hijab menjadi pemantik semakin mantap menjadi sebagai mualaf.
Kim coba mengorek informasi alasan perempuan Muslim istiqomah menggunakan hijab. Padahal pakaian itu bisa membuat tubuh kepanasan. Apalagi Indonesia tidak memiliki musim dingin.
"Kenapa kamu pakai syal ini? Saya bahkan bertanya, apakah ada orang yang memaksamu untuk memakai ini? Karena itu sangat panas kan," tanya Kim kepada seorang perempuan.
Kim menyampaikan bahwa perempuan itu memberikan respons sambil terheran-heran terhadap pertanyaannya. Sebagai wanita Muslimah, sosok itu menyebut hijab selalu melekat tidak ada unsur paksaan dan menjaga aurat sesuai dengan ajaran agama Islam.
Pandangannya terhadap Islam yang menganggap sebagai agama buruk terbantahkan setelah mendapat pengakuan dari perempuan itu.
Kim menganggap ajaran Islam bersifat paksaan. Di Korea Selatan, umat Muslim selalu mendapat penidasan. Warga lokal di Negeri Gingseng memandang buruk terhadap agama ini.
Kata Kim, kebanyakan orang Korea Selatan menyebut orang-orang Islam sepeprti teroris.
Apalagi orang Korea Selatan hanya mempunyai prinsip hidup terus mencari uang sebanyak-banyaknya. Mereka cuma berusaha untuk memenuhi kebutuhan dunianya. Kebanyakan juga tidak pernah mendapat kebahagiaan.
"Jadi saya sangat penasaran, dan saya menemukan sesuatu yang berbeda. Mereka memiliki hal yang telah saya lewatkan. Dan aku pikir itu adalah suatu tujuan, tujuan hidup mereka," jelasnya.
Sejak pertemuan itu, Kim langsung mencari informasi perihal ajaran yang dituangkan dalam agama Islam. Ia mencoba peruntukkan melaksanakan shalat, Wudhu dan puasa saat menyambangi salah satu masjid.
"Tapi belum masuk Islam. Ketika berpuasa, saya jadi lebih bersyukur, menghargai apa itu makanan, air, dan lainnya," tuturnya.
Kim mantap memutuskan mualaf setelah mendapat hidayah. Proses meyakini agama Islam saat resmi mengucapkan dua kalimat syahadat di masjid terletak di Kota Itaewon, Korea Selatan pada 2019.
Namun, perjalanan mualafnya semakin tidak mudah bagi Kim. Ia harus melewati terpaan ujian berat saat membuka galangan donasi.
Penggalangan donasi dari Kim direncanakan untuk membantu pembangunan sebuah masjid. Proses awalnya harus membeli tanah di Kota Incheon, Korea Selatann.
Bagi Kim, pembangunan masjid menjadi mimpi terbesar dirinya untuk keperluan memenuhi kebutuhan ibadah umat Muslim di sana.
Penggalangan dana ini mendapatkan rintangan berat, karena awalnya disambut secara positif oleh warganet. Lama kelamaan, pandangan publik tiba-tiba berubah soal tujuan donasi dibuka untuk membangun masjid.
Pasalnya, pengarahan dana melalui penggalangan donasi ini langsung masuk ke dalam rekening pribadi milik Kim. Berbagai perspektif liar mulai bertebaran di media sosial.
Kebanyakan mereka mengharapkan agar pengguna media sosial ingin menyumbang dana tidak diarahkan kepada rekening pribadi Kim.
Seorang influencer asal Malaysia, Farah Lee diduga tiba-tiba menyinggung Kim. Meski sorotan ini tidak memberikan secara detail ditujukan kepada seorang mualaf yang menjadi YouTuber.
Farah Lee menyampaikan penggalanan dana dari ketentuan hukum negara di Korea Selatan, tidak diarahkan ke rekening pribadi. Proses ini sangat dilarang keras.
Pengarahan dana masuk rekening pribadi dianggap menjadi tindakan ilegal bahkan berpotensi penipuan.
Di Korea Selatan, penggalangan donasi bersifat resmi jika dilakukan lewat lembaga resmi, salah satunya Federasi Muslim Korea.
Sementara, influencer bernama Ayana Jihye Moon juga menuangkan pendapatnya bahwa galang donasi sangat baik. Namun tidak mendukung dana masuk rekening pribadi.
"Saya akan terus membantu, mensponsori dan berdonasi untuk umat kami jika Allah SWT mengizinkan. Namun, saya #TIDAK PERNAH menyumbang ke rekening #pribadi siapa pun karena sangat berbahaya. Saya berharap saudara-saudara kita semua dapat berdonasi pada organisasi yang resmi terdaftar di suatu tempat," terang Ayana.
Kim langsung merespons tuduhan pengalanan bangun masjid tidak memberikan transparansi dana sejak masuk rekening pribadinya.
"Setelah seorang influencer Muslimah berdarah Korea memantau isu masjid di Incheon (yang diklaim akan dibangun Kim), ada banyak pertentangan dan ancaman," ungkap Daud Kim dalam Instagram Story pribadinya dikutip, Rabu.
"Ke depan, saya berencana memindahkan uang yang telah kita kumpulkan selama ini ke 'rekening perusahaan' dibandingkan ke rekening pribadi dan mengoperasikannya secara transparan," tandasnya.
(hap)
Load more