Festival Istiqlal, kata Amirullah, juga sangat membantu tetap menjaga toleransi beragama dan menghardai perbedaan antarsesama.
"Festival ini penting untuk dihidupkan kembali sebagai wadah pelestarian dan inovasi seni-budaya Islam, juga untuk memperkuat diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional," jelasnya.
Terakhir kali Festival Istiqlal digelar pada 1991 dan 1995. Gelaran itu menunjukkan budaya agama Islam Indonesia sangat kaya. Bahkan memiliki ciri khas yang membentuk simbol.
"Festival Istiqlal menggambarkan Islam yang hidup, mencerminkan nilai-nilai Islam khas Indonesia, sekaligus menjadi simpul kebudayaan Islam di Asia Tenggara atau Nusantara. Ini juga menjadi diplomasi budaya yang unik di dunia," terang dia.
Seni-budaya berbasis tradisional dan modern tetap menjadi konsep penting yang dipertahankan dalam Festival Istiqlal.
"Festival ini akan menjadi payung besar bagi keberagaman dan ekspresi budaya Islam yang melintasi batas-batas wilayah, tak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara," tandasnya.
(hap)
Load more