tvOnenews.com - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang diadakan secara serentak pada Rabu, 27 November 2024.
Maka sebagai rakyat dan pemilih harus mengenali calon pemimpin yang akan dipilih.
Oleh sebab itu, hati-hati dalam memilih pemimpin, pilihlah seorang pemimpin yang amanah untuk melindungi rakyat.
Dalam satu kajiannya, Almarhum Zainuddin MZ mengungkapkan cara memilih pemimpin yang sesuai dalam ilmu Fiqih.
Seperti apa penjelasan dari Zainuddin MZ mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Zainuddin MZ. (tvOne)
Dalam program acara Damai Indonesiaku, tvOne, Zainuddin MZ mengungkapkan rakyat harus cerdas dalam memilih pemimpin.
“Jangan gampang cari pemimpin, rakyat harus jadi pemilih yang cerdas. Sebab sekarang zaman entertain, orang pada pintar ngebungkus,” ungkap Zainuddin MZ pada tayangan Damai Indonesiaku, tvOne.
Dirinya menilai kini banyak orang yang tidak memberikan informasi secara transparan.
Oleh sebab itu sebagai rakyat harus menjadi pemilih yang pintar dan tidak terbuat akan janji yang diberikan oleh para calon pemimpin.
“Kita rakyat belajar dari pengalaman harus jadi pemilih yang pintar. Jangan terbuai janji, jangan terpesona oleh penampilan,” ujarnya.
Lalu, KH Zainuddin MZ menjelaskan cara memilih pemimpin yang baik untuk rakyat, berdasarkan referensi dari fiqih.
Menurutnya, dalam ilmu fiqih untuk memilih imam harus orang yang paling alim, sebab dikemudian hari akan memimpin orang banyak.
“Fiqih ngajarin kalau pilih Imam, syarat pertama orang yang paling alim di kampung siapa? Angkat dia jadi pemimpin, jadi Imam,” jelas Zainuddin.
Bahkan, Allah mengangkat Nabi Adam menjadi khalifah dibekali dengan Ilmu.
Kemudian, bila ada dua orang yang alimnya sama, maka pilihlah yang lebih fasih lidahnya.
“Fasih itu kalau bahasa gampangnya nyambung. Cari pemimpin yang nyambung sama rakyatnya, bisa ngebaca rakyat. Tahu apa yang dimau rakyat,” terangnya.
“Capek dong kalau punya pemimpin yang nggak nyambung sama rakyat,” sambungnya.
Selain itu, pemimpin yang harus dipilih yaitu pemimpin yang umurnya lebih senior karena memiliki banyak pengalaman.
“Pilih yang lebih tua umurnya, senioritas, expert pengalaman. Makin banyak pengalaman, makin banyak makan asam garam,” imbuhnya.
Bukan hanya yang lebih tua, carilah pemimpin yang lebih nasionalis.
“Pemimpin yang dipilih bukan yang mengagumi negeri orang. Ini Indonesia negeri kita, perlu pemimpin yang kental semangat nasionalismenya, rasa ke Indonesiaan-nya, protect kepada kepentingan negaranya,” jelas Zainuddin MZ.
Menurut Zainuddin mengatakan bila berhasil memilih pemimpin yang baik, maka rakyat bisa berharap banyak kepada pemimpin tersebut.
Sebab pemimpin yang baik akan menjaga amanah dari Allah itu.
“Makanya jangan terpesona oleh pencitraan, jangan terbuai oleh bungkus. Kenali bungkusannya, tapi periksa isinya,” pungkasnya.
Oleh sebab itu, Zainuddin MZ menyarankan agar rakyat dapat mengenali pemimpin yang akan dipilihnya. (kmr)
Load more