tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menguraikan agar doa shalat Tahajud diijabah oleh Allah SWT melalui pemahaman salah satu hadits.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) berpendapat doa shalat Tahajud tidak berfungsi karena dalam diri seorang mukmin masih ada hal yang bersifat haram.
"Pakaiannya haram, makanannya haram, yang dikenakannya haram, sajadahnya haram gimana mau dijawab," ungkap UAH disadur melalui kanal YouTube Mentari Senja TV, Kamis (14/11/2024).
Doa di waktu shalat Tahajud mengandung makna ketulusan kepada Allah SWT.
Selain ketulusan, seorang mukmin sedang berusaha terus hormat kepada Allah SWT.
Di dalam doa shalat Tahajud dapat mengarah seorang mukmin sedang memohon ampunan, ungkapan rasa syukur hingga dituntun untuk selalu berada di jalan yang benar.
Tak hanya doa, seorang mukmin juga bisa mengisi berbagai amalan lain, seperti zikir, tasbih, tahmid, istighfar dan sebagainya.
Amalan yang bergetar pada sepertiga malam langsung didengar oleh Allah SWT.
Namun, Direktur Quantum Akhyar Institute ini menyatakan selagi masih ada yang haram melekat tidak akan membawa doa meuju langit.
"Prinsip doa seharusnya dikabulkan, tapi ada orang tak kalah meminta, tapi Allah tidak akan mengabulkan sepanjang hidupnya kalau masih keadaan seperti itu," tuturnya.
UAH pun memberikan rekomendasi agar hadits ini dijadikan acuan guna selalu terhindar dari hal yang haram.
"Apa dalilnya? Hadits riwayat Muslim nomor Hadits 1015 di Al-Arba'in nomor ke-10 Haditsnya dari Abu Hurairah," terangnya.
"Hadits ini disampaikan dari Abu Hurairah semoga Allah memberikan kepadanya," lanjut dia menambahkan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا} وَقَالَ تَعَالَى {يَا أَيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ ومشربه حرام وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ.رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Artinya: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (thayyib), tidak menerima kecuali yang baik (thayyib). Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukminin seperti apa yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih.’ (QS. Al-Mu’minun: 51). Dan Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’ (QS. Al-Baqarah: 172). Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang lama bepergian; rambutnya kusut, berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, wahai Rabbku.’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dari yang haram, bagaimana mungkin doanya bisa terkabul.” (HR. Muslim Nomor 1015)
"Sungguh Allah Maha baik, sifat-Nya baik, keadaan-Nya baik, karena Allah itu sifat-Nya baik maka tidak akan pernah apa pun kecuali dari yang baik-baik," jelasnya.
"Jadi ingat, doa itu sangat suci akan berlabuh di tempat yang suci, Allah yang Maha suci tidak akan menerima doa itu yang berasal dari tidak suci," sambungnya.
"Jadi sebelum Antum berdoa sucikan dulu diri kita, sucikan perangkat kita, apa yang kita gunakan," tandasnya.
(hap)
Load more