Jakarta, tvOnenews.com-- Pendakwah Indonesia, Buya Yahya menyampaikan agar lebih menyiapkan diri sebelum shalat tahajud. Shalat tahajud juga biasa disebut ibadah tengah malam.
Dalam praktiknya, memang tidaklah mudah membiasakan diri untuk bangun tengah malam.
Bahkan juga bisa terlewatkan atau bangun bangun mepet subuh, apakah masih boleh shalat tahajud? simak penjelasan Buya Yahya.
Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan ketika mau tahajud tapi bangun kesiangan masih bisa dilakukan. Sehingga waktu mepet shalat subuh, kaya 15 atau 5 menit lagi suara azan berkumandang.
Ia juga menegaskan belajar shalat tahajud itu sangatlah baik. Tetapi tidak menyepelekan waktu meski ibadah sunnah.
Meskipun shalat tahajud itu sunnah, kata Buya memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan shalat lainnya.
Bila dijalankan akan menambah pahala dan bantu meraih kesuksesan.
Mengutip penjelasan Buya Yahya dalam YouTube Al-Bahjah tv, dikutip Jumat (15/11/2024).
Dalam pelaksanaan sendiri, kata Buya shalat tahajud dilakukan harus tidur malam terlebih dahulu.
"Waktu tahajud adalah waktu shalat yang dilakukan tengah malam kita sudah menikmati tidur malam. Tahajud itu dari posisi nyaman menjadi bangun itu namanya tahajud," kata Buya Yahya.
"Makanya berat, karena enaknya tidur hangatnya selimut empuknya badan harus bangun menyentuh air dingin hebat," sambungnya.
Sehingga Buya Yahya memastikan sudah harus tidur sebelum shalat tahajud.
Lebih lanjut, dikatakan shalat tahajud sangat dianjurkan dikerjakan bersama Witir. Sebab keduanya merupakan paket komplit.
Sekalipun dalam kondisi mengantuk berat, diusahakan. Dengan tegasnya selama belum masuk shalat subuh (suara azan berkumandang) maka tetap diperbolehkan.
Sehingga bila waktu kurang 10 menit lagi mau masuk subuh. Anda masih diperbolehkan lakukan shalat tahajud, kaya Buya selama azan shalat subuh belum berkumandang.
"Baik waktunya tahajud sekaligus witir, maka jangan lupa kalau tahajud harus ada witirnya sekalian," ucap Buya Yahya.
"Sementara waktu tahajud adalah selagi belum masuk waktu (azan) subuh, maka anda boleh melakukan witir juga. Selagi masuk waktu subuh, maka sudah tidak ada lagi waktu witir maupun tahajud, ini adalah masalah waktu," tegasnya.
"Tahajud itu bukan Witir tapi tahajud bukanlah witir, makanya tahajud sekaligus witir sangat dianjurkan," terang Buya.
Sebagaimana dalam hadist berikut, disebutkan shalat tahajud dilakukan setelah tidur, dilansir dalam laman Kementerian Agama.
قَوْلُهُ: (بَعْدَ نَوْمٍ) وَلَوْ يَسِيرًا، وَلَوْ كَانَ النَّوْمُ قَبْلَ فِعْلِ الْعِشَاءِ، لَكِنْ لَا بُدَّ أَنْ يَكُونَ التَّهَجُّدُ بَعْدَ فِعْلِ الْعِشَاءِ، حَتَّى يُسَمَّى بِذَلِكَ وَهَذَا هُوَ الْمُعْتَمَدُ
“Penjelasan kalimat [setelah tidur] : walaupun tidur sebentar dan tidurnya dilakukan sebelum shalat Isya, tapi shalat tahajud tetap dilakukan setelah shalat Isya. Oleh sebab itu shalat ini disebut shalat tahajud (tahajud: tidur di waktu malam) dan inilah pendapat yang mu’tamad [kuat]. (Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi, Hasyiyatul Bujairomi ala Syarhil Minhaj, [Mesir, Mustafa al-Babi al-Halabi: 1345 H] juz 1, halaman 286).(klw)
waallahualam
Load more