tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat merupakan rekomendasi materi untuk bahan ceramah khatib shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat menjadi salah satu bagian ibadah dalam pelaksanaan shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat mengandung nasihat, ajakan sekaligus pengingat bagi para jemaah yang menghadiri shalat Jumat.
Tema teks khutbah Jumat singkat ini mengambil judul tentang "Syariat Agama Islam" untuk pelaksanaan shalat Jumat, 15 November 2024.
Disadur dari laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Jumat (15/11/2024), teks khutbah Jumat ini berjudul "Anjuran Menerapkan Syariat Agama Islam".
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Sidang Jumat yang berbahagia dan dirahmati Allah SWT
Pertama, marilah kita melantunkan rasa syukur dan pujian kepada Allah SWT Yang Maha Pemberi dan Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya. Sampai saat ini, kita masih mendapat kenikmatan dan keberkahan atas pemberian dari-Nya.
Marilah kita juga senantiasa melantunkan sholawat serta salam kepada junjungan nabi kita Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menyebarkan kebenaran-kebenaran dari Allah SWT melalui Kitab Suci Al Quran untuk menyelamatkan umatnya dari kezaliman.
Kaum muslimin rahimahumullah
Mari kita terus menjaga dan mempertebal ketakwaan-keimanan kepada Allah SWT dan meninggalkan segala hal yang berbentuk kemaksiatan.
Maqashid Syariah memiliki dua kata, yakni "maqashid" yang artinya tujuan dan "syariah" hukum yang berlaku atas aturan dari Allah SWT.
Maqashid syariah berarti ada tujuan utama alasan terbentuknya syariat agama Islam.
Para ulama memberikan kesimpulan tujuan utamanya ada lima hal, di antaranya menjaga agama (hifzhuddin), menjaga jiwa (hifzhunnafs), memelihara akal (hifzhul‘aql), dan mempertahankan keturunan (hifzhunnasl).
Dalam Surat Al Baqarah Ayat 256 menerangkan alasan kita harus tetap istiqomah menjaga agama didasari dengan penerapan syariat yang berlaku, Allah SWT berfirman:
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: "Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Baqarah, 2:256)
Hal utama paling penting harus menjaga agama dengan cara mengerjakan ibadah, Rasulullah SAW bersabda:
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالْحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
Artinya: "Islam dibangun atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji, dan berpuasa di bulan Ramadan." (Muttafaqun ‘Alaihi)
Hal kedua meliputi penjagaan jiwa di mana pentingnya terhadap kehidupan manusia, sehingga jiwa kita terhindar dari kerusakan, Allah SWT berfirman:
مَنْ قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا
Artinya: "Barang siapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya." (QS. Al-Maidah, 5:32)
Hal ketiga berupa menjaga akal. Kita tidak boleh mengonsumsi khamr karena bisa merusak akal telah dijelaskan dalam Surat Al Maidah Ayat 90, Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu beruntung." (QS. Al-Ma’idah, 5:90)
Hal keempat berupa menjaga keturunan. Secara nasab harus tetap terlindungi dan keluar mendapat bimbingan sesuai dengan syariat dalam agama Islam, Allah SWT berfirman:
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ
Artinya: "Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan." (QS. An Nur: 32)
Hal kelima meliputi harta yang tetap terjaga. Islam selalu mengingatkan agar harta tetap selalu dilindungi untuk memenuhi segala hak kebutuhan hidup.
Ini telah menjadi penjelasan dalam dalil Al Quran dari Surat An Nisa Ayat 29, Allah SWT berfirman:
وَلَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ
Artinya: "Dan janganlah kamu memakan harta di antara kamu dengan jalan yang batil." (QS. An-Nisa, 4:29)
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikianlah khutbah pertama disampaikan oleh khatib pada sesi ini. Semoga kita tetap menjaga dan istiqomah dalam mempertahankan syariat agama Islam. Semoga kita senantiasa mendapatkan surga dari Allah SWT.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)
Load more