Pada 1990, ia sedang berkiprah di salah satu klub Republik Ceko, Sprata Prague. Setelah itu kembali lagi ke Indonesia untuk membela Semen Padang.
Pada 1992, Nil Maizar yang menjadi pemain Semen Padang mampu menyabet gelar juara untuk Kabau Sira pada ajang Piala Galatama setelah menekuk Arema Malang.
Di Semen Padang, kariernya cukup lama sampai lima tahun. Setelah itu, ia berpindah ke klub tetangganya, PSP Padang. Bahkan memutuskan pensiun pada usia 29 tahun.
Setelah pensiun, Nil Maizar memegang kursi sebagai pelatih Semen Padang U21 era 2000-an sebelum naik level sebagai asisten pelatih di tim seniornya.
Saat Nil menjadi asisten pelatih, Semen Padang sukses promosi untuk bermain di Liga Super Indonesia (LSI) pada 2010 hingga 2011.
Kiprahnya menjadi pelatih pun semakin melonjak hingga ditarik untuk memimpin Timnas Indonesia setelah PSSI menghentikan kerja sama dengan Alfred Riedl.
Load more