tvOnenews.com - Shalat hajat dan tahajud seringkali dihubungkan antara satu dan lainnya.
Sementara jika dilihat dari makna, keduanya bukanlah jenis shalat yang sama.
Shalat Hajat adalah salah satu amalan sunnah yang dilakukan ketika seseorang memiliki kebutuhan atau permintaan tertentu yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi.
Setiap Muslim yang melakukan shalat hajat biasanya memiliki harapan agar Allah memberikan kemudahan, mengabulkan permohonan, atau menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Sementara shalat tahajud adalah salah satu dari tiga jenis shalat malam yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang dahsyat.
Namun keduanya sering dikatakan lebih utama dilakukan di sepertiga malam terakhir.
Lalu apakah benar shalat hajat dan tahajud dilakukan di malam? Jika iya, mana yang harus dilakukan lebih dulu?
Berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad (UAS) tentang urutan shalat malam dimana diantaranya shalat hajat dan tahajud.
Dalam ceramah itu, Ustaz Abdul Somad mendapatkan pertanyaan dari salah seorang ceramah tentang waktu pelaksanaan shalat hajat dan tahajud.
Jemaah tersebut merasa bingung dengan urutan ibadah sunnah di malam hari, mengingat shalat hajat memiliki waktu terbaik saat tengah malam.
Kemudian Ustaz Abdul Somad (UAS) langsung merincikan secara detail bahwa, ada ketentuan waktu untuk mengerjakan shalat sunnah.
Ustaz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, shalat sunnah yang dilakukan pada pagi hari yakni dhuha.
Sementara shalat tahajud dan witir sudah dipastikan mempunyai waktu dilakukan pada malam hari.
Sedangkan saat gerhana matahari, shalat sunnah yang dianjurkan adalah shalat kusuf.
“Saat panas waktu meminta hujan bisa mengerjakan shalat istisqa,” jelasnya.
Untuk shalat dhuha, Ustaz Abdul Somad (UAS) mengingatkan mempunyai waktu ketetapan yang tidak bisa diubah lantaran pelaksanaannya sejak matahari terbit hingga siang hari.
Sementara kata UAS, shalat sunnah yang bisa dikerjakan pada malam hari dan pagi hari terletak di Awwabin.
Shalat Awwabin lanjur UAS, bisa dilakukan antara waktu Maghrib-Isya dan Dhuha.
Ustaz Abdul Somad kemudian mengingatkan dalam urusan mengerjakan shalat sunnah tidak boleh salah urutannya.
Adapun seseorang mengerjakan shalat sunnah malam sebaiknya kata UAS mengawalinya dengan cara menyucikan diri melalui kegiatan mandi.
"Mantap itu mulai nanti malam ketika bangun langsung mandi, bagus mandi malam itu," saran UAS.
UAS berharap kegiatan mandi sebelum sunnah malam tidak berdampak menimbulkan penyakit.
Namun UAS mengingatkan, mandi di waktu sepertiga malam hingga menjelang subuh adalah momen tepat lantaran menyehatkan dan salah satu sunnah Rasulullah.
"Katanya mandi malam rematik? Dari habis Maghrib ke jam satu itu bisa rematik, tapi dari jam satu ke Subuh bagus terapi mandi malam, segar, sehat," jelas UAS.
Setelah mandi disarankan UAS memakai wangi-wangian agar tubuh saat shalat benar-benar di keadaan suci.
Menurut UAS,, para malaikat pemberi rahmat sangat menyukai mendekati orang yang wangi.
"Tujuannya karena malaikat pemberi rahmat suka mendekat kepada orang yang harum-harum, dia langsung turun mendekatinya," jelas UAS.
Setelah itu, barulah UAS membagikan urutan paling tepat sesuai aturan dalam ajaran Islam.
Ustaz Abdul Somad menuturkan bahwa, shalat pembuka waktu malam adalah shalat wudhu.
"Jadi kalau bangun malam, yang pertama kali dilaksanakan adalah shalat sunnah wudhu," saran UAH.
Setelah itu, saran UAS sambungkan dengan shalat taubat, karena malam hari adalah waktu paling tepat memohon ampunan kepada Allah SWT.
Kemudian kata Ustaz Abdul Somad setelah shalat taubat lakukanlah tahajud.
UAS berpendapat saat waktu tahajud segera panjatkan banyak permintaan hajatnya.
Setelah tahajud, barulah lakukan shalat hajat.
"Diibaratkan jika punya hajat kepada orang yang berkedudukan tinggi seperti bupati atau gubernur, tentu tidak langsung menampakkan hajat. Tunjukkan dulu oleh-oleh," jelas UAS.
Ia berpendapat bahwa, shalat hajat cukup diamalkan dua rakaat setelah tahajud.
"Maka, ketika meminta hajat kepada Allah SWT juga demikian. Shalat tahajud dulu, kemudian shalat hajat 2 rakaat," saran UAS.
Penceramah asal Sumatera itu mengimbau agar umat Muslim tidak salah dalam melakukan urutan shalat sunnah malam.
Sementara untuk witir, Ustaz Abdul Somad mengatakan bahwa waktu terbaiknya adalah dikerjakan setelah Isya.
"Jangan Witir lagi! Kalian harus sudah Witir saat Isya di masjid dan tidak boleh dua kali witir dalam semalam," tutup UAS.
Itulah penjelasan tentang shalat hajat dan tahajud di sepertiga malam terakhir.
Wallahu’alam bishawab
Load more