Yogyakarta, tvOnenews.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengingatkan kepada pendakwah dan tokoh agama di Jogja agar tidak terlibat mendukung salah satu calon dalam gelaran Pilkada 2024.
"Para dai, mubaligh, khatib, serta takmir masjid diimbau menyampaikan pesan-pesan untuk tetap menjaga kerukunan dan suasana yang damai di masyarakat," ungkap Nurhuda dalam keterangan resminya di Yogyakarta, Minggu (17/11/2024).
Ia menganjurkan para pendakwah mengisi ceramah atau khutbah mengandung materi tentang persatuan dan kerukunan.
Menurutnya, materi cinta Tanah Air dapat menumbuhkan sikap kebersamaan. Meski harus memiliki pilihannya masing-masing terhadap calon pemimpin mereka.
"Materinya bisa tentang menjaga persatuan, tentang komitmen berkebangsaan, tentang cinta tanah air dan menjaga persatuan serta persaudaraan," jelasnya.
Materi persatuan dalam ceramah menjadi tugas utama para da'i saat berdakwah baik di musholah maupun masjid dan tempat ibadah lainnya.
Peran mereka dalam menyatukan kerukunan baik sesama umat dan antaragama sebagai upaya menjauhkan risiko perpecahan. Perbedaan pilihan sangat berdampak besar menimbulkan perdebatan demi politik.
Nurhuda menuturkan bahwa kampanye mengandung unsur politik sangat dilarang di berbagai tempat ibadah. Ini mengacu sesuai Surat Edaran (SE) Nomor 09 Tahun 2023 tentang Pedoman Ceramah Keagamaan maupun Undang-Undang (UU) Pemilu.
"Teman-teman penyuluh sebagai kepanjangan tangan Kemenag sudah kami kerahkan untuk menyosialisasikan larangan itu," tegasnya.
Ia menyampaikan pesannya agar tidak terjadi kerenggangan hubungan, sebaiknya tak menggunakan materi ceramah berbasis kampanye politik.
"Ketika itu terjadi mungkin bisa menimbulkan konflik atau perselisihan," tandasnya.
(ant/hap)
Load more