tvOnenews.com - Pendakwah karismatik Indonesia, KH Yahya Zainul Ma'arif alias Buya Yahya menganjurkan hewan tertentu tidak dipelihara di rumah.
Hewan-hewan peliharaan selalu mengemaskan selama dirawat di dalam rumah. Namun, Buya Yahya mengatakan ada jenis-jenis yang tidak perlu disimpan di tempat tinggal.
Buya Yahya menyebutkan bahwa hewan ini masuk dalam golongan jenis tikus. Si kecil yang membawa keburukan saat bersinggah di rumah.
"Hamster itu kita pernah dengar termasuk jenis tikus," ungkap Buya Yahya dinukil dari tayangan channel YouTube Al-Bahjah TV, Senin (18/11/2024).
Hamster terpilih menjadi salah satu hewan peliharaan yang sering kali disukai oleh manusia.
Hamster memiliki kecenderungan untuk memberikan kebahagiaan terhadap pemeliharanya. Bahkan menjadi hewan yang cukup unik dan selalu menunjukkan akal barunya.
Hamster sering memperlihatkan kecerdasannya saat diberikan mainan di dalam kandang dengan sigap untuk memainkannya.
Beberapa mainan menjadi kebutuhan agar hamster terawat, antara lain terowongan, tempat panjat, roda untuk hamster, jungkat-jungkit, serta rumah-rumahan disimpan dalam kandang.
Jika ada roda, hamster sangat pintar memainkannya sebagai tanda kecerdasan dimiliki oleh hewan imut itu.
Meski begitu, ada keburukan berasal dari hamster. Menurut Buya Yahya, hewan kecil ini disamakan seperti tikus karena bentuknya yang serupa.
"Berarti kita masuk bab pembahasan tentang melihara tikus," tuturnya.
Merujuk dari buku Kajian Islam Profesi Peternakan karya Retno Widyani, menerangkan lima jenis hewan yang boleh dibunuh karena menimbulkan tanda bahaya.
Dalam hadits riwayat Imam Al Bukhari menerangkan tikus masuk golongan hewan yang boleh dibunuh, Rasulullah SAW bersabda:
خَمْسٌ فَوَاسِقُ يُقْتَلْنَ فِىالْحَرَمِ الْفَأْرَةُ ، وَالْعَقْرَبُ ، وَالْحُدَيَّا ، وَالْغُرَابُ ،وَالْكَلْبُ الْعَقُورُ
Artinya: "Ada lima jenis binatang yang seorang muhrim hendaknya dibunuh walaupun di tanah haram, yaitu: burung gagak, burung had'ah, kalajengking, tikus, dan anjing liar." (HR. Bukhari & Muslim)
"Kalau sudah membahayakan dan harus dibunuh ya jangan dipelihara," tegas Buya.
Pengasuh LPD Al Bahjah ini menyatakan ada mudharat yang disampaikan oleh hewan kecil sejenis tikus.
"Kalau ternyata tidak membahayakan ya tidak wajib dibunuh, tapi kalau mau dibunuh silakan karena sudah disebut begini pada akhirnya membahayakan," jelasnya.
Ia berpendapat jika telah mengandung mudharat dan bahaya kepada manusia disarankan harus menghindar dari golongan jenis hewan ini.
"Dari sini para ulama menjelaskan bahwa tidak diimbau untuk melihara yang demikian itu," katanya.
"Bahkan sebagian malah mengatakan selagi diizinkan dibunuh karena ada sesuatu membahayakan, sebagian mengatakan haram memeliharanya, paling tidak Anda menghindar deh," lanjut lagi.
Pendakwah karismatik kelahiran 10 Agustus 1973 itu menyarankan pelihara hewan lain. Meski hamster sangat imut dan tidak menggigit orang.
"Enggak perlu lah memelihara itu, pelihara yang bermanfaat, ayam bisa beranak pinak disembelih, kambing bisa untuk kurban," sarannya.
"Mending pelihara kambing untuk kurban daripada hamster, hamster duitnya banyak capek sama kayak kambing," tambahnya.
Ia berpendapat bahwa pemeliharanya hanya sia-sia jika tetap memaksakan rawat beberapa golongan hewan yang boleh dibunuh, meski dilakukan dengan setulus hati.
"Enggak usahlah anda pelihara hamster, kalajengking, tikus," pesan Buya lagi.
"Enggak dianjurkan, bukan sesuatu yang baik, rugi Anda sia-sia, Anda bisa memubazirkan duit, ubah cara berpikirnya, daripada pelihara hamster pelihara kelinci saja," tukasnya.
(far/hap)
Load more