“Viralkan! Bahwa semua jenis kekuasaan kedudukan jabatan (kepemimpinan) itu hak prerogatifnya Allah subhanahu wa taala,” pesan Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Berikut bacaan lengkap dari ayat yang disebutkan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH).
قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Ali Imran: 26)
Hal ini karena Surah Ali Imran ayat 26 mengingatkan bahwa kekuasaan yang diberikan adalah hak prerogatif Allah SWT.
Maka yang menang atau kalah harus selalu ingat bahwa kekuasaan itu kehendak Allah dan akan dimintai pertanggungjawabannya saat di akhirat.
“Allah akan berikan kepada siapa yang dikehendaki atau juga menghentikan mengambil dari siapa yang dikehendaki untuk dipindahkan kepada yang lain,” jelas UAH.
Load more