tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menguraikan hukum shalat Isya menjelang waktu Subuh tiba.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menyebutkan shalat Isya baru dikerjakan sebelum waktu Subuh tiba, karena disebabkan kelelahan setelah bekerja seharian.
Namun, UAH juga menyinggung orang yang baru melaksanakan shalat Isya sebelum muadzin mengumandangkan adzan Subuh disebabkan kelalaiannya.
Sebagai pendakwah karismatik asal Pandeglang, UAH lebih menyarankan shalat Isya tidak dikerjakan pada sepertiga malam. Apalagi mepet dengan waktu Subuh.
"Tapi lebih baik prinsipnya tunaikan dari batas awal waktu sampai ke pertengahan waktu atau tengah malam," ungkap UAH dinukil melalui kanal YouTube Adi Hidayat Official, Senin (18/11/2024).
Perihal shalat Isya memiliki waktu pelaksanaannya baik sejak dimulai dan batas akhir waktunya.
Shalat Isya memiliki awal waktu sejak awan merah yang di ufuk telah hilang. Ini menjadi tanda bahwa waktu shalat Maghrib telah selesai.
Adapun waktu pertengahan shalat Isya sekitar pada jam 8-9 malam hari. Kemudian terkait batas akhir waktunya memiliki beberapa jenis.
Batas akhir waktu shalat Isya yang pertama bernama waktu ikhtiyar yang terjadi pada sepertiga malam.
Kemudian batas akhir waktu Isya memiliki nama jawaz yang di mana saat fajar terbit biasa dikenal waktu fajar shadiq tiba.
Namun, UAH tidak memberatkan jika ada orang yang lelah setelah menjalani aktivitas panjang dalam seharian penuh.
Biasanya ada orang yang memilih langsung tidur meski belum sempat mengerjakan shalat Isya.
Ada juga yang menyempatkan tidur lebih dulu agar shalat Isya bareng dengan pelaksanaan Tahajud.
"Mau kita ambil jam 12 (pukul 00.00) atau kisaran sampai jam satu (pukul 01.00)," terang dia.
Direktur Quantum Akhyar Institute ini berpendapat bahwa Isya berbarengan dengan Tahajud tidak menjadi masalah.
Menurutnya, berpotensi akan memperoleh pahala dua kali lipat yang didapatkan melalui pelaksanaan Isya dan Tahajud.
Namun begitu, pendakwah kelahiran asal Pandeglang ini mengingatkan ada waktu larangan yang menunaikan shalat Isya.
Ia memahami bahwa waktu tersebut masih dalam radar pelaksanaan shalat Isya.
"Dianggap tidak disukai, bahkan makruh bagi orang yang sengaja mengakhirkan shalat Isya, sampai mendekat ke waktu sahar, 30 menit sebelum waktu Subuh," katanya.
"Itu dipandang makruh sekali pun masih ada waktunya di situ," sambung dia menambahkan.
UAH mencontohkan jika 30 menit sebelum waktu Subuh tiba, maka masih boleh menunaikan Isya.
Sebaliknya, jika kurang dari 30 menit akan memasuki waktu Subuh bersifat makruh dan tidak perlu menunaikan Isya.
Dalam dalil Al Quran melalui Surat Maryam Ayat 19 menjelaskan bahwa shalat dikerjakan pada akhir waktu termasuk orang lalai, Allah SWT berfirman:
فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ
Artinya: "Kemudian, datanglah setelah mereka pengganti (generasi baru) yang mengabaikan shalat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat." (QS. Maryam, 19:59)
(hap)
Load more