Selain bahaya, menurut Direktur Quantum Akhyar Institute itu, shalat juga berpotensi tidak fokus atau sulit khusyuk.
"Dengan selain bisa berbahaya bagi kesehatan, (menahan kentut) mengganggu Anda juga dalam shalat," jelas dia.
Sebagai pendakwah berasal dari Pandeglang, UAH menyampaikan bahwa orang yang tetap paksa menahan kentut, maka ibadahnya tidak akan berarti atau sulit memperoleh pahala besar.
"Begitu mau rukuk, Anda sendiri nggak khusyuk shalatnya ngapain begitu," katanya.
UAH menyarankan agar shalat lebih baik batal. Ini berkaitan agar tetap menjaga kesehatan sebagai manusia yang diciptakan untuk menyembah kepada Allah SWT.
Ia menambahkan saat membuang kentut segera mengambil Wudhu untuk kembali gabung shalat berjamaah.
"Ya, Anda keluar, Wudhu lagi gabung jemaah enggak ketinggalan jamaah sebelum imamnya salam," terangnya.
Load more