Hingga saat ini kisah Nabi Luth AS selalu menjadi rujukan bagi orang-orang beriman dan bertaqwa karena relevansinya terhadap kondisi masa kini.
Luth AS merupakan salah satu nabi dan rasul dalam Islam. Kisah Nabi Luth saat berdakwah juga diabadikan dalam beberapa surah dalam Al-Quran.
Nabi Luth lahir di wilayah Irak dan merupakan keponakan dari Nabi Ibrahim AS. Beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Sodom dan Gomorrah agar penduduknya mau beriman dan bertauhid serta menjauhi larangan-larangan Allah.
Kawasan Sodom dan Gomorrah pada saat itu memang dijangkiti perbuatan melanggar syariat dan melanggar kodrat seperti homoseksualitas serta kejahatan-kejahatan serius lainnya seperti pemerkosaan, perampokan, dan pembunuhan. Semua perbuatan keji tersebut dilakukan secara terang-terangan dan tanpa rasa malu.
Penduduk Sodom juga melarang keras Nabi Luth untuk memberikan perlindungan kepada orang-orang yang akan mereka rampok atau perkosa.
Allah Yang Maha Penyayang lalu mengutus Nabi Luth di puncak kemunkaran penduduk Sodom dan Gomorrah agar mereka memiliki kesempatan bertaubat. Namun mereka terlanjur tenggelam dalam lautan dosa sehingga mereka tak mampu menangkap kebenaran yang dibawakan oleh Nabi Luth AS.
Perbuatan mereka itu tentu membuat Nabi Luth sedih dan kecewa. Reputasi penduduk Sodom serta Gomorrah yang buruk kian tersebar di seantero penjuru wilayah.
Bertahun-tahun beliau mencoba menyadarkan umatnya namun hanya anggota keluarganya saja yang mau menerima ajarannya. Namun ternyata itupun tak semua. Istri Nabi Luth, sama seperti istri Nabi Nuh AS, termasuk ke dalam kaum yang tak mau mendengarkan dan mengagungkan ketauhidan.
Jika biasanya rumah adalah tempat yang nyaman dan aman untuk beristirahat, tak begitu kejadiannya dalam kisah Nabi Luth. Beliau tersiksa oleh sikap penduduk serta istrinya yang tak mau kembali menyembah Allah dan menaati setiap perintah dan larangan-Nya.
Bertahun-tahun Nabi Luth berdakwah dan tak satupun orang yang mempercayainya. Bahkan akhirnya penduduk Sodom dan Gomorrah mengejeknya dan menantang kenabian Nabi Luth dengan meminta diturunkan azab apabila memang Nabi Luth utusan Allah yang sejati.
Cerita ini tercantum dalam Al-Quran surah Al-'Ankabut ayat 29:
Akibat hal tersebut, Nabi Luth lalu berdoa kepada Allah agar memberikan dirinya kemenangan dan menurunkan azab kepada orang-orang ingkar. Allah pun mengabulkan permintaan kekasih-Nya dan mengutus tiga malaikat agar menemui Nabi Luth di Sodom.
Pada masa itu masih lazim malaikat dan iblis datang di tengah-tengah peradaban dan menyerupai bentuk manusia. Tiga orang pria yang sangat rupawan itupun mendatangi Sodom dan bertemu pertama kali dengan anak perempuan Nabi Luth.
Begitu mendengar penuturan anaknya, Nabi Luth pun khawatir akan nasib ketiga tamunya tersebut. Beliau takut jika ketiga musafir itu akan diperkosa dan dibunuh oleh penduduk Sodom dan Gomorrah. Ia pun akhirnya mempersilakan tamu tersebut untuk tinggal di rumahnya diam-diam.
Namun saat mereka sudah sampai di kediaman Nabi Luth, tamu-tamu tersebut terlihat oleh istri Nabi Luth. Ia kemudian keluar rumah dan dengan segera mengabarkan ketampanan ketiga tamu itu. Berita itu pun menyebar dengan cepat seperti api yang memakan dedaunan kering.
Para penduduk lalu mendatangi rumah Nabi Luth dengan semangat dan rasa penasaran yang membuncah. Mereka ingin memastikan sendiri perkataan istri Nabi Luth.
Marah karena Sang Nabi menutup pintunya, penduduk Sodom lalu merobohkan pintu tersebut. Nabi Luth pun marah namun ia tak berbuat apa-apa di depan kerumunan beringas tersebut.
Pada saat-saat nadir tersebut, Nabi Luth berdoa agar ia diberikan kekuatan untuk mengusir kerumunan tersebut. Melihat Nabi Luth yang kian terpojok salah satu tamu tersebut berkata agar tak perlu takut sebab mereka adalah malaikat-malaikat utusan Allah. Atas kehendak Allah pula kerumunan itu tak akan menyakitinya.
Para malaikat itu lantas menunjukkan azab dari Allah SWT. Kaum tersesat yang memasuki rumah pun tiba-tiba menjadi buta. Kerumunan itupun tersadar dan langsung melarikan diri karena ketakutan sambil merutuk Nabi Luth.
Para malaikat lalu mengabarkan perintah Allah agar Nabi Luth pergi dari rumahnya dan meninggalkan Sodom bersama seluruh anggota keluarganya.
Para malaikat berpesan kepada Nabi untuk tidak menoleh ke belakang sementara azab diturunkan. Hal ini dikarenakan Allah telah memerintahkan bahwa Kota Sodom akan dihancurkan.
Menurut keterangan Ibnu Katsir, menjelang subuh, teriakan dan tangisan sarat ketakutan terdengar di berbagai penjuru wilayah. Allah memerintahkan malaikat Jibril untuk mengangkat wilayah Sodom tinggi-tinggi, membalikkannya, lalu menghempaskannya kembali ke bumi. Allah SWT juga membuat langit tiba-tiba dihujani batu-batu keras yang berapi.
Al-Quran tidak menjelaskan bagaimana proses istri Nabi Luth binasa. Sebagian ulama berpendapat bahwa memang ia tak diajak keluar Sodom. Namun sebagian lainnya mengatakan bahwa ia sempat keluar bersama Nabi Luth dan anak-anaknya namun ia tak menaati perintah untuk tak menoleh ke belakang karena khawatir dengan nasib kaumnya.
Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, Al-Quran menjadikan istri Nabi Nuh dan Nabi Luth sebagai contoh orang-orang kafir yang diganjar azab. Walaupun keduanya hidup satu atap dengan para orang saleh namun karena mereka berkhianat terhadap perintah Allah, bahkan nabi dan rasul pun tak akan mampu menolong keduanya.
Nabi Luth yang berhasil keluar dari Sodom bersama kedua putrinya akhirnya kembali menemui Nabi Ibrahim. Bersama mereka menyebarkan agama Allah hingga akhir hayat.
Demikian kisah Nabi Luth. Semoga pengetahuan ini dapat menjadi pelajaran dan pedoman hidup agar terus menaati perintah Allah dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. (afr)
Load more