Gus Dur yang sudah naik haji sejak usia 22 tahun itu kemudian dikirim belajar ke Al-Azhar University, Kairo, Mesir, Fakultas Syari'ah (Kulliyah al-Syari'ah) pada tahun 1964.
Kemudian Gus Dur melanjutkan studinya ke Universitas Baghdad, Irak, Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab pada 1966 hingga 1970.
Tak henti di situ, Gus Dur lalu pergi ke Belanda untuk meneruskan pendidikannya, guna belajar di Universitas Leiden.
Gus Dur kemudian belajar di Jerman dan Prancis sebelum kembali ke Indonesia pada 1971.
Setelah kembali ke Jakarta, Gus Dur bergabung dengan Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), organisasi yang terdiri dari kaum intelektual Muslim progresif dan sosial demokrat.
LP3ES kemudian mendirikan majalah Prisma dimana Gus Dur menjadi salah satu kontributor utamanya.
Saat itulah, Gus Dur sering berkeliling pesantren dan madrasah di seluruh Jawa hingga menemukan kondisi pesantren yang dimana nilai-nilai tradisional pesantren semakin luntur akibat perubahan dan kemiskinan.
Gus Dur kemudian meneruskan karirnya sebagai jurnalis dengan menulis untuk Tempo dan Kompas.
Load more