tvOnenews.com - Pilkada serentak makin dekat, maka Buya Yahya mengingatkan banyaknya setan akan bermain.
Sosok bernama lengkap Prof. KH.Yahya Zainul Ma'arif itu kemudian memberi pesan kepada para tim sukses (timses) dan masyarakat yang beda pilihan.
“Kalau Anda ingin selamat kalau Anda betul memperjuangkan negeri ini, dengar ini,” saran Buya Yahya
Maka demi kebaikan semua, sebaiknya seluruh pihak ikuti nasihat Buya Yahya berikut ini.
“Makanya kami serukan kepada aktivis-aktivis atau politisi politisi atau siapapun pakai rumus sederhana deh,” sraan Buya Yahya.
Maka jika ingin selamat di akhirat, Buya Yahya mengingatkan agar mendengarkan nasihat beliau berikut ini.
“Anda pendukung siapa cukup gini loh!” ujar Buya Yahya.
“Hei Tim Sukses kalau memang Anda ingin memperjuangkan negeri Ini dengar cukup sanjung bosmu sesuai dengan pengetahuanmu sampai di situ jangan mencaci yang di sebelah. Selesai,” lanjut Buya Yahya.
Buya Yahya mengingatkan agar pernah jangan saling caci maki.
Jika Anda dukung paslon yang A maka jangan hina paslon yang B atau C.
Jika semua saling caci maki maka kata Buya Yahya artinya semua tidak layak.
“Jangan mencaci yang di sebelah. Yang repot mencaci, kalau mencaci dia mencaci caci berarti kalau sudah begitu enggak layak semuanya memimpin,” ujar Buya Yahya.
Karena jika sudah mencaci artinya hatinya busuk.
Kata Buya Yahya karena sering mencaci akhirnya bisa berantem antar warga.
“Di bawah ini pendukung itu saja bosnya dicaci, berantem di mushola. Grup wa jadi gak enak,” kata Buya Yahya.
Maka Buya Yahya mengingatkan agar Timses semua paslon untuk menjaga agar tidak mencaci maki paslon lainnya.
“Makanya tolong ini Tim Sukses (timses) dimanapun berada bahwasanya cukup sanjung bosmu sepuasmu yang penting jangan bohong,” kata Buya Yahya mengingatkan.
“Kemudian setelah itu nggak perlu mencari-cari kejelekan calon yang di sebelah situ, selesai,” tandas Buya Yahya menambahkan.
Jika semua menerapkan hal itu, Buya Yahya yakin Indonesia akan damai.
“Habis itu minum teh bersama,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya berharap semua menyuarakan hal tersebut.
Bukan hanya untuk timses resmi, namun juga untuk masyarakat yang mendukung paslon-paslonnya.
Mari ciptakan suasana yang damai tanpa mencaci maki dan membuat masyarakat terpecah pelah.
“Saya ingin ini disuarakan semuanya. Sehingga musala tetap enak. Beda pilihan minum teh bersama, shalat jamaah bisa asyik. Tapi kalau tidak nauzubillah berantem,” ujar Buya Yahya.
Padahal kata Buya Yahya, setelah pemilu antara paslon bisa jadi akan bersatu. Namun di masyarakat masih terpecah.
“Padahal antara calonnya dengan calon satu dua tiga kadang-kadang sudah yang satu jadi presiden satu jadi menteri satu ini akur mereka, di bawah masih berantem gulat,” kata Buya Yahya.
Jika itu terjadi, maka kata Buya Yahya itu adalah kebodohan.
“Nah ini kan kebodohan kita, nah ini adu domba tadi babnya,” jelas Buya Yahya.
Buya Yahya sangat mewanti-wanti kepada semua agar jangan sampai berantem hanya karena beda dukungan.
“Gak usah caci maki, biasa saja, Anda dukung sudah baik, Masya Allah,” kata Buya Yahya.
“Terus temennya ngomong baik sepengetahuan dia dong. Anda tidak pernah kenal calonnya dia maka Anda tidak tahu dong kebaikannya,” sambung Buya Yahya.
Maka karena tidak mengetahui calon yang teman Anda dukung mohon tidak mencaci maki.
“Dia nggak tahu calon Anda, nggak boleh dong ngomong kejelekannya.” jelas Buya Yahya.
“Misalnya Anda berbeda dengan kami anda punya calon Syiah karena Anda sering mempelajari Anda tahu dong. Kebaikan dia saya nggak tahu, saya punya calon B saya yang tahu ya sudah selesai cukup saya sanjung ke saya tanpa harus saya mencaci orang yang Anda sanjung,” sambung Buya Yahya seraya memberikan contoh.
Jika semua begitu maka tidak akan terjadi yang namanya caci maki.
Buya Yahya kemudian berdoa agar semua dapat menjaga hati dan lisan.
“Semoga Allah menjaga hati kita semuanya, menjaga lisan kita semuanya, menjaga kuping kita untuk tidak mendengar kecuali yang diridhoi oleh Allah wallahualam Bishawab,” tutup Buya Yahya.
Itulah nasihat Buya Yahya terkait pemilihan. Semoga artikel ini bermanfaat.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau ahli agama Islam,agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)
Load more