tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) ingatkan akan tugas pokok dari seorang istri dimana ternyata bukan urusan dapur.
Pernikahan adalah ikatan suci yang bukan hanya menyatukan dua individu, tetapi juga membangun keluarga berdasarkan nilai-nilai agama dan akhlak mulia.
Pernikahan membawa tanggung jawab besar bagi suami dan istri.
Selain memiliki hak, setelah menikah, suami dan istri juga memiliki tanggung jawab masing-masing.
Tanggung jawab ini tentu akan diminta pertanggungjawabannya saat di akhirat kelak.
Oleh karenanya, setiap suami atau istri sebaiknya jangan menganggap sepele tanggung jawab yang dimilikinya.
Namun sebaliknya, apabila dalam suatu pernikahan hak dan kewajiban sudah ditunaikan, maka kehidupan rumah tangga suami istri itu akan dekat dengan sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Sebagaimana diketahui suami memiliki tanggung jawab dalam menafkahi istri dan anak, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, maupun nafkah batin.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT berikut ini.
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
Artinya: Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab) atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz,155) berilah mereka nasihat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu,) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka menaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An Nisa: 34)
Lantas bagaimana dengan istri? Apakah benar kewajiban seorang istri harus di dapur saja menurut Islam?
Dalam suatu kesempatan, Ustaz Adi Hidayat (UAH) membahas kewajiban seorang istri yang disandingkan dengan tugasnya terhadap suami.
Pemahaman masyarakat soal tugas utama seorang istri ternyata kerap keliru.
Hal ini karena banyak mengira seorang istri nantinya hanya akan masuk dapur.
Padahal ajaran Islam tidak menyebut bahwa tugas utama istri hanya di dapur.
Hal inilah yang disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat (UAH) terkait tugas pokok seorang istri.
Menurut Ustaz Adi Hidayat (UAH), tugas istri sesungguhnya yang paling pokok itu bukan masak.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan bahwa ada dua tugas istri dalam Al-Qur’an yang tertulis di surat An-Nisa ayat 34 sebagai tugas pokok.
"Pertama, perempuan istri yang shalihah itu tugas pertamanya qanitat, dia taat kepada Allah dengan cara menaati kepada suaminya sepanjang suami minta yang baik-baik," jelas UAH.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menyebut, tugas istri bukanlah memasak, melainkan mentaati permintaan baik suaminya.
Salah satunya seperti berhijab, shalat tahajud, dan hal baik lainnya.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengingatkan jika seorang suami meminta istri melakukan sesuatu yang buruk, seorang istri boleh menolaknya.
"Itu begitu Anda mengerjakan seperti itu ya akhwat, tanda ketaatan pertama di hadapan Allah SWT. Salihah. Tapi kalau minta pada yang tidak baik, boleh menolak. Dengan cara yang lembut, halus," jelas UAH.
UAH kemudian mencontohkan salah satunya seperti melepas hijab demi kepentingan duniawi.
"Sayang buka jilbab ya, aku ada family gathering nih sekarang di perusahaan. Yang lain gak pake jilbab, gak enak sama yang lain. Boleh nolak, tapi dengan cara yang halus," kata UAH.
Maka jika suami meminta seperti itu, pendakwah asal Banten ini menjelaskan bahwa seorang istri boleh menolak.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa penolakan itu harus dengan cara yang lembut.
"Sampaikan dengan cara yang lembut. Pah ini saya diajari berjilbab itu sudah 40 tahun sama mamah. Mamah sekarang sudah gak ada, ini bagian dari bakti saya kepada mamah," saran UAH.
"Saya khawatir, ketika dibuka kemudian saya wafat tanpa jilbab, bagaimana pertanggung jawaban saya di hadapan Allah SWT," lanjut UAH.
Kemudian tugas istri kedua adalah menjaga kehormatan suami saat tidak sedang bersama di rumah.
"Yang kedua, menjaga nama baik keluarga, khususnya suami terutama ketika tidak sedang bersamanya di rumah. Atau dalam setiap tempat, itu tugas istri, dua itu," pesan UAH.
Kemudian UAH juga mengingatkan agar seorang istri juga harus bisa menjaga nama baik suami, dan keluarganya.
Oleh karenanya, jangan sampai seorang istri membuka aib keluarga ditempat yang tidak seharusnya.
"Jaga nama baiknya. Hati-hati, jadi kalau ada pancingan-pancingan cerita yang tidak harus diceritakan, jangan cerita. Ini kadang-kadang fokus kepada yang lain," pesan UAH.
"Tapi yang pokok ini memang tidak dikerjakan. Judulnya memang pengajian, tapi pembahasannya sampai ke rumah tangga. Disitulah masalahnya, menyebar kepada yang tidak seharusnya,” tambahnya.
Itulah penjelasan Ustaz Adi Hidayat (UAH) tentang penjelasan tentang kewajiban seorang istri.
Wallahu'alam bishawab
Load more