Kekeliruan terjadi mereka tetap bersikeras ikut atau menerapkan kebiasaan dari Rasulullah SAW tanpa mengetahui kebenarannya.
Jika membahas pada ketepatan waktunya bisa dihitung dari terbitnya fajar shadiq tepatnya sejak masuk waktu Subuh tiba.
"Anda supaya tidak salah hitung, dari pas adzan hitung dua jam. Kalau habis dua jam boleh shalat," tuturnya.
Pada dasarnya Rasulullah SAW pernah memberikan wasiat dijelaskan dalam hadits riwayat dari Abud Darda' Radhiyallahu Anhu, seperti ini bunyinya:
أَوْصاني حبيبي بثلاثٍ لنْ أَدَعهنَّ ما عشتُ: بصيامِ ثلاثةِ أيَّامٍ من كلِّ شهرٍ، وصلاةِ الضُّحى، وأنْ لا أنامَ حتى أُوتِرَ
Artinya: "Kekasihku (Rasulullah SAW) mewasiatkan aku untuk tidak meninggalkan tiga perkara selama aku masih hidup: Puasa tiga hari di setiap bulan, shalat Dhuha dan tidak tidur sampai aku shalat Witir." (HR. Muslim Nomor 722)
Perihal adzan Subuh menjadi acuan pelaksanaan shalat Dhuha, kata Syekh Ali, ibadah sunnah ini memiliki waktu larangannya. Meski pada momen itu masih bisa melaksanakan Dhuha.
Load more