كَانَ رَسُولُ اللهِ يُصَلِّى مِنَ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى وَيُوَترُ برَكْعَة مِنْ آخر اللَّيْلِ وَيُصَلِّى الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاةِ الْغَدَاةِ وَكَأَنَّ الْأَذَانَ بِأَذْنَيْهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Artinya: "Rasulullah SAW biasa shalat malam dua rakaat dua rakaat salam, dan pada akhir malam beliau shalat Witir satu rakaat. Dan beliau juga biasa shalat dua rakaat sebelum shalat Subuh, seolah-olah beliau telah mendengar iqamah." (Muttafaq 'Alaih)
Tata cara dan syaratnya pun menjadi aspek penting diperhatikan sebagaimana upaya meraih pahala besar.
Direktur Quantum Akhyar Institute ini menguraikan tempat tinggal seorang mukmin untuk qabliyah Subuh.
Bagi yang memiliki rumah tidak terlalu jauh dari masjid maka bisa dikerjakan di tempat tinggalnya.
"Tapi Anda mesti beri catatan, bila rumahnya dekat dengan masjid," tuturnya.
Sebaliknya, tempat tinggal yang sangat jauh dan membutuhkan waktu lama disarankan pergi ke masjid.
Load more