Jakarta, tvOnenews.com-- Pendakwah Indonesia, Buya Yahya menyampaikan soal cara memilih pemimpin dalam pandangan Islam. Sebab tidak lama lagi ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Indonesia diselenggarakan pada 27 November 2024 mendatang.
Buya mengingatkan agar mengutamakan kejujuran dalam memilih. Tentunya, ini menyendir adanya oknum yang kerap memberikan amplop.
Hal ini sudah dipahami masyarakat secara luas, setiap ada pemilihan maka ada peluang untuk menyogok dengan beri amplop.
Mengutip penjelasannya dari YouTube Al Bahjah Tv pada Sabtu (23/11/2024). Dengan itu harus ada kehati-hatian yang harus dilakukan bila menerima uang pemberian oknum tim sukses.
Dengan adanya pemberian amplop, ini sama saja mudah membeli hati dan terbuai. Hanya untuk memilih seorang calon, karena sudah diberi sejumlah uang, biasa disebut serangan fajar atau amplop.
Bila sudah terlanjur, lantas apa yang harus dilakukan dengan uang tersebut?
"Jika Anda terlanjur menerima pemberian. Pemberian baik itu dari tim calon presiden atau calon legislatif, jika terlanjur, artinya terlanjur kan masih ingat, kami selalu mengingat Anda jangan menerima. Jangan berurusan dengan itu semuanya," pesan Buya Yahya.
"Tapi jika sudah terlanjur Anda menerimanya mungkin Anda mengembalikannya adalah sangat susah, karena sudah terlanjur kepakai dan yang lain sebagainya," tegasnya.
"Maka tobat Anda adalah Anda harus yakin bahwasanya uang itu tidak bisa membeli hati Anda," sambung Buya.
Buya Yahya mengajak agar selalu mengingat Allah SWT. Sebab pilihan tobat setelah menerima amplop sangatlah dianjurkan.
"Anda tidak boleh cenderung kepada seseorang yang sebetulnya dia tidak baik, hanya kerena dia memberikan uang tersebut," tegas Buya Yahya.
Pesannya, jika memang sudah terlanjur diterima dan sulit untuk mengembalikannya. Setidaknya kata Buya Yahya pastikan diri tetap merdeka dalam menentukan keputusan. (klw)
Waallahualam
Load more