"Maka Nabi SAW tidurlah, jangan sampai mendoakan keburukan dirimu sementara kamu tidak menyadari itu," sambung lagi.
Aisyah Radhiyallahu 'Anha meriwayatkan hadits terkait waktu tidur sunnah Rasulullah SAW, seperti ini lantunan bunyinya:
وَعَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ ، وَيَقُومُ آخِرَهُ فَيُصَلِّي . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Artinya: "Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam. Lalu beliau melakukan shalat." (HR. Muttafaqun 'alaih)
Selain malam hari, Nabi Muhammad SAW juga memiliki sunnah pada siang hari sebagai waktu tidur terbaik dalam urutan kedua.
"Waktu yang kedua adalah Qailulah di siang hari, maka Rasulullah SAW menganjurkan agar berqailulah atau tidur sianglah kalian karena setan tidak berqailulah," tambah dia.
"Jadi kalau bisa siang itu istirahat walaupun sebentar antara Dzuhur ke Ashar," tukasnya.
(hap)
Load more